Rabu 07 Aug 2019 09:45 WIB

Siswa Diculik Setelah Dihipnotis, Sekolah Diminta Waspada

Seorang siswa SD di Bogor Timur diculik setelah dihipnotis saat jam istirahat.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Penculikan anak
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Penculikan anak

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin meminta agar semua sekolah yang berada di lingkup Dinas Kota Bogor meningkatkan kewaspadaan. Hal itu disampaikan menyusul terjadinya penculikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tajur 2 Kecamatan Bogor Timur, Jawa Barat.

Berdasarkan laporan, sekitar pukul 10.00 WIB pada waktu istirahat, siswa SDN Tajur 2 menjadi korban penculikan dengan cara dihipnotis. Pelaku menepuk pundak korban berinisial GFR, siswa kelas V, hingga tak sadarkan diri.

Pelaku kemudian membawa anak tersebut dengan menggunakan motor. Namun,  di tengah jalan, motor yang dikendarai pelaku kehabisan bensin sehingga korban dapat diamankan.

"Atas kejadian tersebut, sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bogor agar senantiasa waspada," ujar Fahrudin yang mengunjungi lokasi, Selasa (6/8).

Dia meminta, agar sekolah dapat menjaga ketertiban dengan tidak membiarkan orang yang menjemput siswa keluar masuk halaman sekolah. Bila perlu, pagar ditutup selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

"Para orang tua maupun penjemput agar dapat bekerja sama untuk tidak menunggu putra-putrinya di dalam halaman sekolah yang menyebabkan lingkup sekolah tidak tertib, tidak kondusif, dan rawan disusupi orang-orang yang berniat jahat," ujarnya.

Selain itu, Fachrudin menuturkan, kewaspadaan tersebut dapat memudahkan guru mengawasi peserta didiknya. Dengan begitu, kejadian demikian tidak lagi terulang.

"Guru harus memantau peserta didiknya selama KBM berlangsung," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement