Rabu 07 Aug 2019 10:40 WIB

Penyakit Implan Payudara Mengintai Wanita

Penyakit akibat implan payudara sangat mungkin terjadi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Implan payudara dari silikon (ilustrasi)
Foto: FDA
Implan payudara dari silikon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi wanita yang memakai implan, perlu mewaspadai penyakit breast implant illness (BII). Menurut the British Association of Aesthetic Plastic Surgeons (BAAPS), BII adalah istilah yang digunakan oleh pasien dengan implan payudara dan mengalami berbagai gejala umum yang mereka rasakan akibat implan silikon.

Gejalanya dapat berupa kelelahan, kabut otak, nyeri sendi, gejala terkait kekebalan dan gangguan tidur. BII saat ini tidak diakui sebagai diagnosis medis dan oleh karena itu tidak ada kriteria diagnostik atau protokol investigasi untuk perawatan.

Baca Juga

Seperti dilansir dari laman Independent, para ahli medis sekarang menyerukan penelitian lebih lanjut tentang penyakit itu. Wanita disarankan untuk diberitahu tentang kondisi BII sebelum menjalani operasi implan payudara.  

Sekretaris Nasional Inggris untuk Masyarakat Internasional bagi Bedah Plastik, Naveen Cavale, mengatakan sejauh yang menyangkut beberapa pasiennya, penyakit implan payudara adalah hal yang sangat nyata bagi mereka. "Saya tidak punya alasan untuk meragukan mereka, tetapi bagi saya, sebagai dokter, itu tidak masuk akal secara ilmiah."

Konsultan ahli bedah plastik BAAPS, Nora Nugent, menambahkan ahli bedah harus memperingatkan pasien tentang penyakit implan payudara. Pasien membutuhkan informasi yang paling mutakhir mungkin, dengan peringatan bahwa penyakit implan payudara kurang dipahami. Memang jadinya akan sulit untuk memberikan informasi absolut tentang BII.

"Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan (MHRA) menyatakan menerima 1.586 laporan insiden payudara akibat implan payudara antara 2014 dan Mei 2019," katanya.

Regulator sempat menyatakan tidak ada bukti dari peningkatan risiko terhadap pengguna impan. Tapi bulan lalu regulator mengatakan bersedia mempertimbangkan kembali posisinya terkait penyakit implan payudara.

"Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami dan kami selalu menyelidiki di mana ada masalah keamanan yang diangkat tentang perangkat medis," kata seorang juru bicara saat itu.

BAAPS menyatakan bahwa rata-rata 50 persen wanita yang mengidentifikasi diri sendiri memiliki BII merasa bahwa gejala mereka membaik setelah pengangkatan implan.

Pada 2010, implan payudara PIP ditarik dari Inggris setelah ditemukan bahwa produk telah dipalsukan dengan gel silikon yang tidak disetujui. Akibatnya lebih rentan untuk pecah  daripada implan payudara lainnya.

Diperkirakan sekitar 47 ribu wanita Inggris memiliki implan PIP yangdipasang sebelum penarikan, yang sebagian besar masih berada di tubuh mereka. Pada tahun 2016, NHS menyiapkan Breast and Cosmetic Implant Registry yang merinci semua prosedur implan payudara yang diselesaikan di Inggris dan Skotlandia oleh NHS dan penyedia swasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement