Rabu 07 Aug 2019 16:42 WIB

PDIP Tentukan Posisi Puan dan Prananda Besok

Satu dari kedua anak Megawati dikabarkan bakal menempati posisi ketua harian PDIP.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Ketua Steering Committee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat (kanan) berbincang bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) dan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster (kiri) dalam konferensi pers menjelang Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Rabu (7/8/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Ketua Steering Committee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat (kanan) berbincang bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) dan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster (kiri) dalam konferensi pers menjelang Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Rabu (7/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih merahasiakan nasib Puan Maharani dan Prananda Prabowo dalam struktur partai. Salah satu dari kedua anak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu disebut-sebut bakal menempati posisi ketua harian partai.

Hasto mengatakan, pengumuman terkait posisi kedua anak Megawati itu akan dipublikasikan pada momen yang tepat. "Nanti ya akan dijawab di hari kedua, kan setiap ini ada momentum," kata Sekretsris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Denpasar, Bali pada Rabu (7/8).

Baca Juga

Pada hari kedua Kongres, dia mengatakan, publik akan mengetahui apakah satu dari kedua anak Megawati akan menempati jabatan tertentu di PDIP. Di sisi lain, ia menegaskan, Kongres V PDIP akan mengukuhkan Megawari sebagai Ketua Umum PDIP kembali.

Keberadaan posisi ketua harian dalam struktur partai sebelumnya dibocorkan politikus senior PDIP Pramono Anung.  Dia mengatakan, salah satu agenda dalam Kongres V, yakni penambahan jabatan ketua harian dan wakil ketua umum.

Kedua posisi itu, dia mengatakan, akan berperan membantu kerja Megawati untuk menjalankan tugas harian di DPP. Sejauh ini, nama Puan Maharani dan Prananda Prabowo disebut-sebut akan mengisi posisi ketua harian atau wakil ketua umum partai.

Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian Djarot Saeful Hidayat menilai, kedua anak Megawati itu sudah lama berada di partai, yakni sejak keduanya duduk di SMA. Karena itu, dia menilai, keduanya pantas mengisi posisi tersebut mengingat PDIP juga selalu memulai kaderisasi dari tingkat paling bawah.

Mantan gubernur DKI itu memandang, kakak beradik tersebut bukan hanya menjual embel-embel cucu Presiden pertama RI Soekarno. Namun, dia mengatakan, keduanya mengamalkan ajaran sang proklamator.

"Kalau kita melihat Bung Karno bukan masalah sosok beliau saja ya, tapi juga dari ajarannya," kata Djarot.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jendral PDIP Ahmad Basarah mengatakan jika partai menyerahkan sepenuhnya penunjukan posisi ketua harian kepada Megawati. Dia mengungkapkan, kader partai tidak dalam posisi memegang mandat untuk menentukan postur dan struktur DPP PDIP periode yang akan datang.

Menurutnya, keberadaan ketua harian atau wakil ketua harian atau wakil ketua umum sepenuhnya merupakan prerogatif pimpinan. "Jadi apakah nanti posturnya akan ada ketua harian atau akan ada wakil ketua umum atau tidak, itu sepenuhnya menjadi wewenang prerogtif Ibu Mega," kata Basarah.

Sementara, Kongres V PDIP akan dimulai pada Kamis (8/8) hingga Sabtu (10/8) nanti. Kongres rencnanya akan dibuka langsung oleh ketua umum Megawati dan Presiden Joko Widodo. Sejumlah ketua umum partai koalisi Indonesia Kerja diundang dalam kegiatan tersebut. Begitu juga dengan Prabowo Subianto yang mengonfirmasi kehadirannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement