Rabu 07 Aug 2019 17:06 WIB

Kolaborasi Kurban FOZ di Kampung Zakat Targetkan 600 KK

Kolaborasi kurban FOZ menarget ratusan keluarga di NTB

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Ilustrasi kurban, Idul Adha
Foto: Republika /mgrol101
Ilustrasi kurban, Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat (FOZ) menginisiasi kolaborasi kurban antarlembaga anggota FOZ. Nantinya, daging kurban yang telah dihimpun akan disalurkan ke kampung-kampung binaan ("Kampung Zakat") yang terletak di Dusun Lonserang Timur, Desa langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Direktur Eksekutif FOZ Agus Budiyanto, kolaborasi kurban di Kampung Zakat baru berjalan sejak tahun ini.

Baca Juga

Kampung Zakat Lombok merupakan program sinergi dan kolaborasi lembaga anggota FOZ, Kementerian Agama RI, dan Baznas yang diresmikan oleh Menteri Agama pada acara Munas ke-8 FOZ di Lombok pada Januari 2018 lalu. Khusus di Kampung Zakat tersebut, FOZ menargetkan agar semua masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan hewan kurban dari lembaga anggota FOZ.

"Ada sekitar 600 kepala keluarga yang membutuhkan di sana. Kita harapkan juga bisa turut membantu ke desa lain selain Desa Langko," kata Agus, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Rabu (7/8).

Kolaborasi yang dimaksud, menurutnya, adalah dalam bentuk penyaluran kurban bersama di Kampung Zakat. Ia menuturkan, ada dua skema penyaluran. Pertama, lembaga anggota FOZ dapat menyalurkan kurban langsung ke lokasi. Kedua, lembaga yang tidak dapat menyalurkan langsung bisa menitipkan penyaluran melalui LAZ DASI NTB sebagai lembaga lokal.

Dalam hal ini, ia menegaskan bahwa semua aktivitas penyaluran terkoordinasi oleh FOZ. Hal demikian agar penyaluran yang dilakukan merata dan tidak terjadi overlaping (tumpang tindih), sehingga disalurkan sesuai kebutuhan.

Tahun ini, Agus mengatakan kolaborasi kurban tidak hanya dilakukan di Kampung Zakat. FOZ juga melakukannya dengan skema kolaborasi yang sama dengan di Kampung Zakat di daerah-daerah pasca bencana seperti Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Ke depan, FOZ berencana kolaborasi kurban ini akan mereka padukan dengan data masyarakat miskin dari pemerintah Indonesia. Dari data tersebut, FOZ akan mendorong lembaga-lembaga anggotanya untuk melakukan kolaborasi kurban di wilayah-wilayah di mana masyarakat kurang mampu berada.

Agus menambahkan, kolaborasi berupa penyatuan daging kurban secara fisik dari berbagai lembaga filantropi akan sulit dilakukan. Namun, menurutnya, akan sangat memungkinkan jika penyaluran kurban dikoordinir skala nasional oleh FOZ dan  penyalurannya dilakukan berdasarkan data sebaran masyarakat miskin dari pemerintah.

"Ke depan memang kita mengarah ke sana," ujarnya.

Tidak hanya soal kolaborasi kurban, di semester kedua 2019 ini FOZ juga mencanangkan sebagai tahun Kolaborasi Zakat Nasional. Selain kurban dan penanganan bencana, ia mengatakan FOZ juga fokus pada isu-isu lain seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, energi, dan lainnya. Isu-isu yang diangkat ini merujuk pada pencapaian SDGs maupun Inclusive Economy Development yang baru-baru ini dirilis oleh Menteri BAPPENAS RI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement