REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia memberi signal adanya penurunan kembali suku bunga acuan. Hal ini seiring dengan pelonggaran kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang telah menurunkan suku bunga acuannya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan saat ini ekonomi dalam negeri masih berpengaruh dengan kondisi perekonomian global. “Jadi kalau kita lihat tren dari suku bunga atau ekonomi global adalah perlambatan. Kebijakan bank sentral dunia untuk lebih easing, melonggarkan,” ujarnya usai pelantikan di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (7/8).
Menurutnya Bank Indonesia telah melakukan pelonggaran dengan memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin (bps), dari enam persen menjadi 5,75 persen. "Nampaknya kita melihat arah dari easing monetary policy ini, akan kita lihat dalam jangka waktu cukup panjang ke depan, karena kita memang membutuhkan satu stimulus buat pertumbuhan ekonomi ke depannya,” ucapnya.
Kendati demikian, menurut Destry saat ini kondisi ekonomi dalam negeri masih terkendali. Hal ini terlihat dari sisi inflasi yang masih stabil di kisaran tiga persen.
"Sehingga kalau kita lihat stabilitas dari sisi industri juga terkendali dan juga kita lihat bahwa kredit ini kan, karena memang ingin dorong investasi," ucapnya.