Kamis 08 Aug 2019 02:35 WIB

PBB Catat Sepertiga Populasi Zimbabwe Terancam Krisis Pangan

2,5 juta warga Zimbabwe terancam kelaparan akibat kekeringan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peta Zambia, Mozambique, Botswana, dan Zimbabwe yang berada di Benua Afrika.
Foto: EPA/FACUNDO ARRIZABALAGA
Peta Zambia, Mozambique, Botswana, dan Zimbabwe yang berada di Benua Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) mencatat, lebih dari lima juta orang di Zimbabwe atau sekitar sepertiga dari populasi penduduknya membutuhkan bantuan makanan. PBB mengamati banyak dari warga Zimbabwe yang kelaparan.

Program Pangan Dunia (WFP) telah meluncurkan permintaan dana bantuan senilai 331 juta dolar AS untuk membantu Zimbabwe dalam memerangi dampak kekeringan, siklon, dan krisis ekonomi. Kepala WFP David Beasley mengatakan, banyak penduduk yang kini dalam mode darurat krisis hingga pada titik kelaparan.

Meluncurkan program banding WFP pada Selasa waktu setempat, Beasley mengatakan sekitar 2,5 juta orang terancam kelaparan. "Mereka adalah warga yang benar-benar menuju kelaparan jika kami tidak di sini untuk segera membantu mereka," katanya dilansir BBC, Rabu (7/8). "Kita menghadapi kekeringan, tapi tidak seperti yang pernah kita lihat dalam waktu yang lama," tambahnya.

Pernah menjadi pusat roti regional, Zimbabwe telah bertahun-tahun mengalami kekacauan. Panen baru-baru ini sangat dipengaruhi oleh kekeringan sehingga harga makanan otomatis meningkat tajam. Tingkat air yang rendah akibat kekeringan juga menghantam pembangkit listrik tenaga air di Kariba yang memicu pemadaman listrik bergilir di seluruh negeri.

Selain itu, negara juga menghadapi krisis keuangan. Sehingga memperkenalkan kembali dolar Zimbabwe satu dekade setelah ditinggalkan di tengah maraknya inflasi.

Masalah Zimbabwe diperburuk ketika Topan Idai melanda wilayah tersebut awal tahun ini. Badai besar, yang juga melanda bagian Malawi dan Mozambik, mempengaruhi 570 ribu warga Zimbabwe dan menyebabkan puluhan ribu di antaranya kehilangan tempat tinggal.

Pekan lalu, Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan pemerintah telah menyediakan beras untuk 757 ribu rumah sejak Januari yang tersebar di daerah pedesaan dan perkotaan. Sementara, pada Selasa, Presiden Emmerson Mnangagwa menyatakan kekeringan sebagai bencana nasional.

PBB sudah meminta 294 juta dolar AS untuk Zimbabwe. Namun, kini membutuhkan lebih banyak dana karena dampak kekeringan yang semakin meluas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement