REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para turis mancanegara maupun peziarah yang berada di Kashmir diperintahkan militer India untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Perintah ini disampaikan setelah pejabat setempat mengeluarkan peringatan keamanan.
"Kami berangkat sekarang setelah diminta pergi dari Kashmir agar aman dan betul-betul bisa meninggalkan kota dengan mudah," kata turis bernama Venotin kepada BBC, Rabu (7/8).
Venotin awalnya melihat perintah untuk meninggalkan Kashmir itu dari internet. Namun, dia pikir perintah pergi tersebut hanya untuk segera meninggalkan desa sehingga dia merasa bisa tetap berada di Srinagar.
"Pagi ini kami keluar untuk mengumpulkan beberapa informasi dan beberapa orang militer memanggil dan memberitahu bahwa ada perintah untuk pergi," papar dia.
Sebagian besar turis memang meninggalkan Srinagar, tetapi sebagian lagi masih ada yang berpikir untuk tetap berada di Kashmir karena merasa tidak ada alasan untuk panik. "Kami menyadari situasi sekarang dan kerusuhan politik yang terjadi selama bertahun-tahun di sini," kata Katie Hogan, turis di Kashmir.
Katie mengaku telah mencari banyak informasi soal Kashmir sebelum tiba. Ia mengaku sedikit panik, tetapi rasa itu pudar setelah ia berbicara dengan masyarakat setempat.
"Secara pribadi, kami tidak merasa perlu untuk panik. Sebagai turis, kami tidak perlu terburu-buru meninggalkan Kashmir," tuturnya.