REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan Amerika Serikat (AS) terlau ikut campur dalam urusan Venezuela. Ini disampaikan setelah perintah dari Presiden AS Donald Trump untuk membekukan aset pemerintah Venezuela di AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu (7/8) malam, menyatakan China akan terus bekerja sama dengan Venezuela. Ia mendesak AS menghormati hukum internasional dan berhenti berusaha membangkitkan perselisihan.
Dia menanggapi komentar penasihat keamanan nasional AS John Bolton yang memperingatkan China dan Rusia mengakhiri dukungan mereka bagi pemerintah Presiden Nicolas Maduro. Venezuela terjerumus ke dalam krisis politik.
Sebagian besar negara Barat telah mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. Sementara China dan Rusia terus mendukung pemerintahan Maduro.
Presiden China Xi Jinping mengatakan pada Juni, Beijing akan membantu memulihkan normalitas di Venezuela. Di samping itu, hubungan antara China dan AS menjadi semakin tegang karena perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.