REPUBLIKA.CO.ID, VERONA -- Hingga kini, setidaknya baru ada tiga pemain asal Semenanjung Korea yang sempat merumput di Serie A Italia. Selain mantan pemain timnas Korea Selatan, Ahn Jung-Hwan, dan penyerang asal Korea Utara, Han Kwan-Song, terselip nama Lee Seung-Woo. Winger berusia 21 tahun itu akan memperkuat Hellas Verona, yang merupakan salah satu tim promosi di Liga Italia pada musim depan.
Sebenarnya, musim depan adalah musim keduanya tampil di pentas kompetisi tertinggi sepak bola Italia tersebut. Pada musim 2017/2018, Lee sudah mengenakan seragam I Mastini. Pada musim debutnya di Serie A itu, Lee mencetak satu gol dari 16 caps di semua ajang buat Verona.
Meski di ujung musim, Verona terdegradasi ke Serie B lantaran finish di peringkat ke-19, tapi kiprah Lee di Serie A pada musim tersebut telah mencatatkan rekor sejarah tersendiri. Golnya ke gawang AC Milan, kala Verona dibekap 1-4, pada Mei 2018 silam menjadikan Lee sebagai pemain asal Korea Selatan pertama yang berhasil mencetak gol di Serie A dalam rentang waktu 16 tahun tiga bulan.
Sebelumnya, gol pertama pemain Korea Selatan di Serie A dicetak oleh Ahn Jung-Hwan pada 27 Januari 2002 silam. Kini, setelah berhasil mengantarkan Verona promosi ke Serie A, Lee bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
PELUANG BERMAIN
Target membawa Verona bertahan di Serie A kini diusung Lee. Ia pun ingin memperpanjang rekor sejarah buat pemain Korea Selatan di Serie A Italia.
''Serie A adalah kompetisi yang indah. Semua pemain berharap bisa merumput di kompetisi tersebut. Saya harap, bisa terus bertahan di kompetisi ini dengan mengenakan seragam Verona,'' tutur pemain yang mempersembahkan medali emas buat kontingan Korea Selatan di Asian Games 2018 tersebut seperti dikutip laman Hellas1903.it, beberapa waktu lalu.
Pada musim lalu, di pentas Serie B, Lee tampil di 23 laga dan mencetak satu gol dan dua assist. Berposisi asli sebagai winger kiri, Lee memang belum banyak mendapatkan kesempatan merumput.
Dengan kedatangan pelatih anyar Ivan Juric, Lee akan mencoba membuat sang pelatih terkesan dan mendapatkan lebih banyak menit bermain. ''Saya suka dengan ide-ide permainan yang coba diterapkan Juric. Pelatih ingin selalu menyerang dan menekan lawan,'' kata Lee.
Kondisi tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengandalkan skema bertahan, Lee tahun lalu jarang mendapat kesempatan untuk memperlihatkan ketajamannya dalam mencetak gol.
''Sekarang, kami lebih sering bermain dengan formasi 3-4-3,'' katanya. ''Kondisi ini bisa memperbesar peluang saya untuk lebih sering tampil, tentunya dengan kerja keras.''
JEBOLAN BARCELONA
Kendati berposisi asli sebagai winger, tapi Lee sebenarnya bisa ditempatkan sebagai penyerang lubang ataupun gelandang serang. Itu merupakan posisi yang dia tempati di timnas Korea Selatan.
Kemampuan Lee inilah yang bisa dimaksimalkan oleh Juric terkait pilihannya di skuat utama Verona pada musim depan. Selain itu, Lee juga tidak asing dengan gaya permainan ofensif. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman Lee menimba ilmu di akademi sepak bola Barcelona, La Masia, pada 2011 silam.
Pada usia 12 tahun, Lee direkrut oleh Barcelona. Bahkan, pada saat itu, Lee dinilai memiliki prospek yang cerah dan disebut-sebut sebagai Messi dari Korea Selatan. Ia pun sempat menembus tim Barcelona B.
Sayangnya, sanksi yang diterima Barcelona pada 2014 membuat Lee tidak bisa berlatih bersama tim junior Barcelona hingga usia 18 tahun atau tepatnya pada 2018. Ujungnya, Lee dilepas ke Hellas Verona pada awal musim 2017/2018 dengan nilai transfer sebesar 1,5 juta euro dan menandatangi kontrak berdurasi selama empat tahun.
Kendati begitu, dalam klausul penjualan Lee, Barcelona memiliki kesempatan untuk bisa merekrut kembali Lee pada 2019. Namun, klausa itu agaknya tidak diaktifkan oleh Blaugrana. Lee akhirnya harus menapaki karier profesional dan menapaki jalan menuju kesuksesan melalui Verona. Jalan ini dapat diawali dengan membawa Verona bertahan di Serie A pada musim depan.