Kamis 08 Aug 2019 13:40 WIB

Jokowi Kunjungi Malaysia untuk Bahas Isu Bilateral

Jokowi akan bertemu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Presiden Kunjungan PM Malaysia. Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama PM Malaysia Mahathir Mohamad (kir) dan ibu negara melambaikan tangan kepada wartawan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Kunjungan PM Malaysia. Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama PM Malaysia Mahathir Mohamad (kir) dan ibu negara melambaikan tangan kepada wartawan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia akan menerima kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 8-9 Agustus 2019. Itu adalah kunjungan luar negeri pertama Presiden Joko Widodo setelah kembali terpilih dalam pemilihan umum pada 17 April 2019. 

Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis (8/8), upacara penyambutan akan digelar pada 9 Agustus 2019 di Perdana Square, Putrajaya, Malaysia. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Joko Widodo didampingi oleh istrinya Iriana Joko Widodo beserta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan pejabat lainnya.

Baca Juga

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan Presiden Joko Widodo akan melangsungkan pertemuan untuk membahas isu-isu bilateral. Selain itu, kedua pemimpin negara juga akan bertukar pandangan mengenai isu regional dan internasional. 

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo akan menghadiri jamuan makan siang bersama Mahathir beserta istrinya Siti Hasmah di Seri Perdana.  Kunjungan Presiden Joko Widodo diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-9 bagi Malaysia secara global, serta ke-3 terbesar di Asia Tenggara (Asean) setelah Singapura dan Thailand. Pada 2018, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Malaysia mencapai 17,85 miliar dolar AS. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,4 persen dibandingkan nilai perdagangan pada 2017 yang mencapai 16,62 miliar dolar AS.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement