RES :Array
(
    [page] => 1
    [limit] => 10
    [explicit] => 
    [total] => 1
    [has_more] => 
    [list] => Array
        (
            [0] => Array
                (
                    [id] => x7fh1vz
                    [title] => Penjernih Air di Kawasan Transmigrasi Kalimantan Barat
                    [owner] => x253sru
                    [duration] => 117
                    [owner.views_total] => 80966766
                    [views_total] => 5433
                )

        )

)
Penjernih Air di Kawasan Transmigrasi Kalimantan Barat

Kamis 08 Aug 2019 15:49 WIB

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Sadly Rachman

Penjernih Air di Kawasan Transmigrasi Kalimantan Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Minimnya air bersih di Kalimantan Barat, khususnya di kawasan transmigasi sangat dirasakan warga. Mereka kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itulah, Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN PPM)  UGM bekerja sama dengan Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan revitalisasi kawasan transmigrasi di Desa Rasau Jaya Satu dan Rasau Jaya Tiga, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
 
Di kedua desa tersebut, para mahasiswa yang berjumlah 27 orang menjalankan berbagai program, mulai dari membangun sarana penjernih air sungai hingga mengembangkan objek wisata taman bunga matahari.
 
Ada empat program utama KKN di Rasau Jaya yaitu pembangunan berkelanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, agroindustri 4.0, dan revitalisasi kesehatan. Penjernihan air menjadi salah satu fokus utama karena kondisi air sungai yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari tidak jernih.
 
Instalasi pemurnian air dibuat menggunakan material yang terjangkau dan mudah diperoleh, dengan proses yang meliputi koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Dalam proses tersebut, air sungai dipompa dan dialirkan melewati klorin yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Nantinya, air tersebut ditampung ditandon untuk mengalami proses koagulasi dengan penambahan pH up dan PAC dan kemudian diendapkan.

Diharapkan dengan sarana penjernih itu, masyarakat di kawasan transmigrasi dapat menikmati air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

 

 

Video Editor | Wisnu Aji Prasetiyo