Kamis 08 Aug 2019 22:00 WIB

Cegah Blackout Terulang, Ini Saran Persatuan Insinyur

Pemulihan enam turbin dalam waktu enam jam tergolong cepat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi / Red: Satria K Yudha
Penumpang mengantre untuk menukarkan tiket Kereta Rel Listrik (KRL) ketika adanya pemadaman listrik, Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang mengantre untuk menukarkan tiket Kereta Rel Listrik (KRL) ketika adanya pemadaman listrik, Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI) ikut menyoroti pemadaman listrik secara massal yang sempat terjadi pada Ahad (4/8). PIPI menyarankan PT PLN (Persero) melakukan sejumlah hal agar gangguan skala besar tak terulang. 

Chairman Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI) Raswari mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan PLN adalah menginspeksi secara detail seluruh peralatan teknik, terutama yang vital dan sensitif. "Hal ini penting untuk memastikan pemenuhan terhadap standar ISO terkait keandalan kualitasnya agar tidak terjadi kegagalan saat dioperasikan," kata Raswari, Kamis (8/8). 

Kedua, PLN disarankan meningkatkan kualitas manajemen pelaporan oleh para karyawannya. Menurut Raswari, kemampuan karyawan dalam melakukan laporan harian, mingguan, dan bulanan sangat vital. Karena dari laporan tersebut, perusahaan mampu melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan malfungsi operasional maupun menginvestigasi secara cepat saat terjadinya sebuah peristiwa. “Laporan ini kelihatan sepele tapi vital," kata dia. 

Pria yang juga menjabat sebagai Deputy Chairman Oil, Gas dan Energi KADIN menjelaskan, perusahaan sekaliber PLN, Pertamina, PGN, wajib melatih karyawan dengan kemampuan penulisan laporan berstandar internasional.  Hal ini penting untuk menganalisis prosedur pelaporan, apa yang dilaporkan, bagaimana melaporkan, siapa yang melaporkan, siapa yang mengotorisasi sebuah prosedur saat terjadi peristiwa. Dengan begitu, kata dia,  diketahui alur peristiwa ketika terjadi kondisi genting.