Kamis 08 Aug 2019 22:39 WIB

Keluarga Mbah Moen Berterima Kasih ke Indonesia dan Saudi

Gus Yasin mengaku terharu dengan perhatian besar masyarakat Indonesia

[Ilustrasi] Jàmaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).
Foto: Republika/M Hafil
[Ilustrasi] Jàmaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH Putra KH Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen, mewakili keluarga besarnya menyatakan rasa terima kasih mendalam kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia sekaligus Pemerintah Arab Saudi. Kedua pemerintahan memberikan perhatian besar terhadap ayahnya.

“Saya sebagai keluarga sampaikan terima kasih ke NU, ke masyarakat Indonesia, masyarakat Saudi, pemerintah Indonesia, yang perhatian terhadap kita semua,” kata dia di Jarwal, Makkah, Kamis (8/8).

Baca Juga

Taj Yasin menceritakan saat kejadian Mbah Moen berpulang, ia ditelepon langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Mensesneg Pratikno. Taj Yasin yang akrab disapa Gus Yasin itu juga mengaku terharu dengan begitu besar perhatian masyarakat Indonesia.

“Masyarakat melakukan salat ghaib, tahlilan, baca Yasin. Ini menunjukkan bahwa Kiai Maimoen memiliki kecintaan besar. Saya hanya bisa sampaikan terima kasih,” lanjutnya.

Ia bersama 7 saudaranya yang lain diantaranya Kiai Majid Kamil, Gus Rouf, dan Gus Anam berangkat ke Arab Saudi pada 7 Agustus 2019 melalui privilege penerbitan visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Gus Yasin mengatakan kepulangan Mbah Moen sangat memukul keluarga besarnya.

Namun dalam beberapa waktu terakhir, Mbah Moen selalu minta doa kepada siapapun agar husnul khotimah. Keinginannya untuk meninggal di Mekkah juga sangat kuat sehingga keluarga tidak keberatan Mbah Moen dimakamkan di Mekkah.

“Beliau titip pesan pentingnya NKRI, pentingnya kesatuan dan persatuan republik ini. Beliau sangat mendukung bahwa orang Indonesia bangga memiliki Presiden Pak Jokowi, bangga memiliki putra Indonesia Pak Prabowo. Bangga juga dengan penerus Bung Karno, Megawati. Maka beliau selalu bilang PBNU NU perekat persatuan. Cara membesarkan PBNU harus nasional. Artinya PBNU harus pada traknya. Mengembalikan dan merawat NU dengan merangkul semua elemen,” jelasnya.

Ia mengatakan ketika sampai di Makkah pada malam hari langsung beribadah umrah dan sowan ke makam Mbah Moen bersama rombongan. “Kondisi ibu Alhamdulillah sehat, menerima kuat. Apalagi, ada putra-putri yang mendampingi beliau sehingga melanjutkan ibadah haji. Pulangnya insyallah sesuai rencana,” tambahnya.

Taj Yasin hadir dalam acara Silaturahmi NU se-Dunia ke-18 yang digelar di di Jarwal, Makkah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement