Jumat 09 Aug 2019 05:53 WIB

Mega Belum Tergantikan

Jokowi menilai Megawati sukses membawa kejayaan PDIP.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Subarkah
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

DENPASAR -- Megawati Soekarnoputri kembali dikukuhkan sebagai ketua umum PDI Perjuangan secara aklamasi dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8). Penetapan yang menggenapi 20 tahun kepemimpinan Megawati itu disebut merupakan permintaan akar rumput partai.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan, mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Cabang (DPC) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Mereka solid meminta Megawari menjadi ketua umun lagu untuk lima tahun ke mendatang.

"Ya sudah terpilih lagi secara aklamasi bahwa Ibu ketum sebagai Ketua Umum kembali di masa mendatang," kata Puan Maharani usai pembukaan Kongres V PDIP di Denpasar, Bali pada Kamis (8/8).

Dia mengatakan, kongres kali ini memang fokus untuk memilih kembali Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai pemenang Pileg 2019 tersebut. Masalah lain semisal posisi ketua harian akan dibahas setelah Megawati kembali menduduki kursi tertinggi dalam partai.

"Bahwa kemudian ada kejutan-kejutan lain ya tunggu besok sampai ketua umum dikukuhkan, baru kita bisa bicara bagaimana kabinet yang akan datang," kata Puan.

Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, desakan Megawati sebagai Ketua Umum dalam Kongres V sama seperti Kongres IV lalu. Dia mengatakan, saat itu mayoritas utusan langsung meminta Megawati ditetapkan sebagai pimpinan partai.

Bedanya, dia melanjutkan, dukungan kepada Megawati saat ini sudah didiskusikan dalam konferensi cabang dan daerah. Mereka, dia melanjutkan, menyampaikan aspirasi arus bawah yang meghendaki Mega sebagai ketua umum. Acara pengukuhan Megawati dilaksanakan sekitar pukul 21.00 WIB.

Dalam pidato pembukaan kongres kemarin, Megawati meminta seluruh kader partai untuk meresapi pernyataan Bung Karno bahwa toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam berpolitik. "Tidak kah orang sadar tanpa toleransi, demokrasi akan karam," ujar Megawati mengutip kata-kata ayahnya menjelang Pemilu 1955.

Oleh karena itu, Megawati meminta kader partai agar menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dalam berpolitik. Dia mengingatkan, tahun depan Indonesia sudah memasuki kembali agenda pemilu, yakni pemilihan kepala daerah serentak.

"Kader banteng tidak boleh prinsip asal menang dan propaganda teror. Strategi seperti itu jelas membahayakan keutuhan bangsa dan berujung derita bagi rakyat," kata Megawati.

Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan PDIP. "Kita telah berjuang bersama, bergerak bersama, dan kita akan berjuang bersama dan bergerak bersama untuk mewujudkan nilai-nilai kerakyatan, untuk mewujudkan nilai-nilai nasionalisme demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Kongres V PDIP.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan rasa syukurnya karena kerja keras Megawati Soekarnoputri beserta seluruh kader PDIP membawa hasil yang memuaskan. Ia mengatakan, di bawah kepemimpinan Megawati, PDIP mampu membuktikan kiprah suksesnya dua kali berturut-turut sebagai pemenang di pemilu 2014 dan 2019.

"Hal ini membuktikan bahwa PDI Perjuangan adalah partai pelopor yang matang secara ideologi, tidak perlu diragukan mengenai ini, yang kuat dan besar mengakar sampai ke akar rumput, yang kadernya yang royal dan militan," ujarnya.

Acara Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan ini turut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Presiden terpilih KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono.

Di sela-sela pidato sambutan mereka, Megawati dan Jokowi juga saling lempar selorohan soal komposisi kabinet mendatang. "Jangan nanti, 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat'. Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," kata Megawati soal kemungkinan dipangkasnya jumlah menteri dari PDIP.

Secara blak-blakan, Megwati meminta kursi menteri terbanyak buat PDIP nantinya. "Ini dalam kongres partai bapak presiden saya meminta dengan hormat bahwa PDI Perjuangan akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak," ujar Megawati.

Menjawab permintaan Megawati, Presiden Jokowi menjamin partai berlogo banteng itu bakal mendapatkan jumlah kursi kabinet terbanyak. "Mengenai menteri, jangan empat, tapi yang lain dua. Berarti PDIP dua kali lebih banyak. Kalau yang lain tiga, PDIP belum tentu juga. Tapi yang jelas PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminannya saya," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement