Jumat 09 Aug 2019 08:05 WIB

Pemerintah Diminta Eksplorasi untuk Kurangi Defisit Migas

Diperlukan perbaikan iklim investasi untuk menarik investor migas.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Eksplorasi migas
Eksplorasi migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Petroleum Association (IPA) menyatakan pemerintah harus terus mengembangkan eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) meski hasil yang didapatkan belum mampu mengejar defisit kebutuhan migas dalam waktu dekat. Menurut Nanang, melalui pengembangan eksplorasi, maka pemerintah telah meletakkan pondasi untuk mencapai program pengurangan impor migas.

"Untuk meningkatkan produksi migas, maka tidak ada hal lain selain melakukan eksplorasi dan Enhanced Oil Recovery (EOR)," Direktur IPA, Nanang Abdul Manaf di Jakarta, Kamis (8/8).

Baca Juga

Ia mengemukakan, pemerintah telah mencanangkan program untuk mengurangi impor migas pada 2025, sehingga upaya peningkatan produksi harus ditingkatkan. Saat ini, tambah dia, kondisi geologi Indonesia cukup atraktif karena masih banyak cadangan migas yang dapat dieksplorasi. Kendati demikian, upaya eksplorasi memerlukan investor bermodal besar dan keberanian, karena tingginya risiko.

"Disamping geologi Indonesia yang atraktif, diperlukan juga perbaikan iklim investasi yang lebih menarik, sehingga investor migas global tertarik masuk ke Indonesia," kata Nanang.