Jumat 09 Aug 2019 12:44 WIB

Pertamina Kerahkan 1.500 Personel Bersihkan Tumpahan Minyak

Pertamina juga menyiapkan lima ambulans, lima dokter dan 35 paramedis

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Tanjungsari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Tanjungsari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Relation Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya, Pertamina Hulu Energi Offshore North Java (PHE-ONWJ), mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam menangani pembersihan tumpahan minyak yang tidak tertangkap di laut dan lepas hingga ke pantai. Ifki menyebut terdapat sekira 1.500 personel yang terjun beserta peralatannya.

"Selain dukungan dari warga sekitar area terdampak, jumlah anggota TNI yang bekerja sama menangani oil spill sepanjang pantai terdampak di wilayah Karawang sebanyak 87 personel," ujar Ifki di Jakarta, Jumat (9/8).

Baca Juga

Ifki menyampaikan sejumlah perlengkapan dan peralatan  penghadang tumpahan minyak dipasang di pesisir dan muara sungai untuk mencegah meluasnya oil spill di perairan dan aliran sungai. Ifki menjelaskan warga yang terlibat dalam aksi pembersihan oil spill ini adalah tenaga pendukung yang melakukan aksi permbersihan ini atas keinginan sendiri.

Tenaga pendukung ini adalah warga setempat yang sehari-harinya hidup dan tinggal di kawasan itu. "Mereka dilengkapi dengan perlengkapan yang sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan pembersihan tumpahan minyak," lanjut Ifki.

Ifki menyampaikan nelayan yang umumnya sedang tidak melaut, sangat antusias membantu penanganan di pantai. "Kami menyambut niat baik mereka dan menyiapkan perlengkapan yang sesuai standar HSSE. Mereka juga dicek kesehatannya oleh tim medis yang kita siapkan," kata Ifki.

Selain warga, lanjut Ifki, anggota TNI juga terlibat aktif membersihkan oil spill yang menjangkau  pantai. Mereka terbagi dalam beberapa regu yang berkoordinasi dengan tim Pertamina dan tenaga pendukung lainnya. Meski menggunakan seragam TNI, anggota TNI yang turun lapangan juga harus mengenakan perlengkapan keamanan dan keselamatan pembersihan tumpahan minyak.

"Oil spill yang terkumpul dimasukkan ke dalam karung plastik dan diangkut ke lokasi pengolahan limbah B3 yang bersertifikat," ucap Ifki.

Menurut Ifki, untuk memaksimalkan upaya penghentian penyebaran oil spill yang terlepas dari penghadangan di laut, PHE ONWJ telah memasang ratusan meter fishnet di pantai terdampak dan 2700 meter oil bom yang ter-deploy di muara sungai.

Peralatan ini dapat mengisolir sebaran oil spill di atas permukaan dan menghambat pergerakannya masuk ke dalam aliran sungai. Sehingga pencemaran perairan dan sungai dapat dikendalikan dan kehidupan biota laut dan sungai dapat diselamatkan.

Untuk menjaga kesehatan warga di perairan terdampak, PHE ONWJ juga mendirikan Pos Kesehatan di area terdampak. PHE ONWJ telah bersinergi dengan Pertamedika dengan mengirimkan lima ambulans, lima dokter dan 35 paramedis yang disebar di lima Posko Kesehatan di Desa Cemara Jaya, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, Desa Tambak Sari, dan Desa Muara Beting.

Selain dokter dan perawat, PHE ONWJ dan Pertamedika juga menyiagakan ambulance emergency yang dilengkapi dengan AED (Automated External Defibrillator) atau  alat defibrilasi jantung otomatis. Selain untuk mengecek dan menjaga kesehatan tenaga pendukung yang terlibat dalam aksi pembersihan pantai.

"Tidak hanya itu, Posko Kesehatan ini juga diperuntukkan bagi warga yang merasa ada keluhan dengan kesehatannya," kata Ifki menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement