REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Pasangan Barack Obama dan Michelle Obama menikmati peran baru mereka sebagai produser. Mereka mendirikan rumah produksi yang bekerja sama dengan Netflix bernama Higher Ground Production.
Wakil Ketua Higher Ground Production dipegang oleh Priya Swaminathan. Swaminathan dan Josh Braun dari Submarine Entertainment menangani kesepakatan senilai tiga juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan Participant Media untuk film dokumenter American Factory. Film dokumenter tersebut bercerita tentang seorang miliarder Cina yang membuka pabrik General Motors yang ditinggalkan di Ohio.
Film itu akan rilis di Negeri Paman Sam pada 21 Agustus mendatang. Swaminathan, Barack dan Michelle Obama telah menonton American Factory beberapa hari sebelumnya.
Mereka mempertahankan rahasia pengumuman film tersebut selama lebih dari tiga bulan, sampai keluarga Obama mengumumkan film itu sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, ini akan menjadi debut pertama Obama dalam dunia produksi film.
“Tim mereka cerdas, fokus, dan tahu apa yang mereka cari. Mereka langsung mengasah film-film tertentu,” kata Braun, seperti dilansir dari The Hollywood Reporter, Jumat (9/8). Ia menjadi satu-satunya agensi yang telah menjual dua proyek kepada Obama, yakni American Factory dan Crip Camp yang kemungkinan rilis di Netflix pada 2020.
Higher Ground berbasis di Los Angeles dan telah memiliki enam staf. Mereka merekrut Tonia Davis dari Chernin Entertainment yang bertindak sebagai wakil kepala rumah produksi dengan Swaminathan.
Sumber mengatakan Obama juga mengejar Julie Rapaport dari Amazon dan Tendo Nagenda dari Netflix. Proyek awal lainnya termasuk adaptasi fitur karya terlaris David W. Blight, Frederick, Prophet of Freedom: Bloom. Ini merupakan serial drama pasca Perang Dunia II dan skripnya ditulis oleh Callie Khouri
Lalu, ada naskah seri antologi berjudul Overlooked berdasarkan kolom obituari New York Times yang sedang berlangsung. Higher Ground juga terlibat dalam serial anak-anak mengenai nutrisi yang berjudul Listen Your Vegetable & Eat Your Parents, serta sebuah dokumenter berdasarkan Michael Lewis berjudul The Fifth Risk: Undoing Democracy.
“Perusahaan produksi lain harus mengembangkan hal-hal dan kemudian berharap itu mengudara. Fakta bahwa mereka bekerja secara langsung melalui Netflix berarti mereka memiliki jaminan konten yang mereka kembangkan akan tersedia untuk 150 juta orang,” kata Darnell Strom dari UTA.