REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, keluarkan gerakan maghrib mengaji. Gagasan ini, langsung diinisiasi oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Saat ini, gerakan tersebut terus disosialisasikan. Bahkan, sudah merambah sampai tingkat sekolah.
Asda II Pemkab Karawang, Ahmad Hidayat, mengatakan, pada akhir pekan ini gerakan maghrib mengaji resmi diluncurkan di SMPN 1 Karawang Barat. Gerakan ini, sebagai upaya dalam meningkatkan syiar keagamaan dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
"Serta, meminimalisasi generasi muda terlibat dalam hal negatif. Seperti, nongkrong selepas maghrib tanpa ada tujuan yang jelas," ujarnya, Jumat (9/8).
Menurutnya, gerakan mengaji ini sangatlah positif. Apalagi, berkaca pada masa lalu bagaimana keberkahan hadir salah satunya melalui syiar keagamaan yang muncul di tengah masyarakat. Terlebih lagi, gerakan mengaji ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat zaman dulu.
Akan tetapi, saat ini dikhawatirkan telah terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat. Di mana ada sebagian warga khususnya anak-anak, melakukan aktivitas yang lain. Terutama, anak-anak saat ini lebih tergantung pada gadget maupun menonton televisi di rumah.
Lebih lanjut, sambungnya, fenomena tersebut menunjukan ketika terjadi kenakalan remaja maupun pelajar. Salah satunya, karena kedekatan dengan agama yang berkurang. Oleh karena itu, pemerintah mencoba menggerakan kembali agar warga kembali membiasakan untuk kembali mengaji selepas maghrib sampai Isya.
"Ketika ada gerakan ini secara masif, maka aktivitas menonton TV pada saat waktu Maghrib akan terhenti dengan sendirinya," ujarnya.
Intinya, untuk mencegah kenakalan remaja, sebaiknya dibentengi dengan ilmu-ilmu agama. Salah satunya, anak-anak harus gemar lagi beraktivitas positif di masjid.
Gerakan ini, lanjut Ahmad, harus tertanam di semua sektor. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi terhadap kebijakan SMP 1 Karawang, yang telah menyinergikan dengan gemar mengaji Maghrib ini.