Jumat 09 Aug 2019 16:22 WIB

Gubernur Baru Puerto Rico Bantah Setuju Mengundurkan Diri

Wanda Vazquez ingin mempertahankan jabatan gubernur sampai berakhir 2021.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Puerto Rico
Foto: internationalman.com
Puerto Rico

REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Pintu kantor gubernur Puerto Rico akhirnya ditutup Wanda Vazquez. Pemimpin baru negara bagian Amerika Serikat (AS) yang bangkrut itu mengatakan tidak berencana untuk mengundurkan diri. 

Dalam serangkaian wawancara dengan media setempat, mantan menteri kehakiman Puerto Rico itu membantah laporan ia setuju untuk segera mengundurkan diri. Memberikan kursi gubernur kepada perwakilan Puerto Rico di Kongres AS Jenniffer Gonzalez. 

Baca Juga

"Saya tidak pernah membuat kesepakatan apa pun, saya tidak tahu kesepakatan apa yang disepakati antara (New Progresive Party dan ketua legislatif)," kata Vazquez dalam sebuah acara radio, Jumat (9/8). 

Ia menekankan niatannya untuk mempertahankan jabatan gubernur. Mengisi sisa jabatan Ricardo Rossello yang akan berakhir pada 1 Januari 2021.

Vazquez menjadi gubernur Puerto Rico setelah Rossello yang berkuasa sejak 2017 mengundurkan diri dan pengganti yang ia pilih Pedro Pierluisi dicopot oleh Mahkamah Agung Puerto Rico. Sampai Vazquez diangkat pada hari Rabu (9/8) lalu dalam satu pekan Puerto Rico berganti gubernur tiga kali. 

Mahkamah Agung yang beranggota sembilan orang memutuskan penunjukan Pierluisi tidak konstitusional karena karena Senat Puerto Riko belum mengkonfirmasi pengangkatannya pada tanggal 31 Juli. Pierluisi adalah menteri luar negeri pemerintahan Rossello. 

Rossello mengundurkan diri setelah warga Puerto Rico melakukan unjuk rasa selama belasan hari. Demonstrasi yang diikuti sepertiga dari pulau berpenduduk 3,2 juta orang itu dipicu bocornya percakapan daring Rossello dengan sekutu-sekutu terdekatnya. 

Warga juga marah karena dua pejabat pemerintahannya didakwa melakukan korupsi. Percakapan daring Rossello membuat menteri luar negeri Luis Rivera Marin mengundurkan diri lalu digantikan Pierluisi.  

Pada awal pekan ini, Vazquez menunjukan keengganannya mengisi jabatan gubernur. Sebab pengunjuk rasa menilai ia terlibat dalam korupsi dan terlalu dekat dengan Rossello. 

Pada Kamis, Vazquez mengatakan ia tidak melihat dirinya sebagai politisi. Ia menekankan tidak akan maju dalam pemilihan gubernur tahun 2020.    

Gejolak politik terjadi ketika Puerto Rico bangkrut. Membutuhkan miliaran dolar AS dana federal untuk kesehatan dan pemulihan paska bencana badai 2017 lalu. 

Sebagai gubernur Vazquez harus menghadapi dewan pengawas fiskal yang dibentuk pemerintah federal. Badan yang mengajukan kebangkrutkan kepada Dewan Distrik AS untuk merestrukturisasi hutang dan kewajiban uang pensiun senilai 120 miliar dolar AS. 

"Dewannya ada dan kami harus mencari konsensus," kata Vazquez. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement