Jumat 09 Aug 2019 16:58 WIB

Ajak Bersyukur, UAS Nukil Kegigihan KH Hasyim Asyari

UAS mengajak umat pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Nashih Nashrullah
Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiah usai di Masjid Al Madina, Parung, Bogor, Jumat (9/8).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiah usai di Masjid Al Madina, Parung, Bogor, Jumat (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ustaz Abdul Somad (UAS) menekankan pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT. Salah satu nikmat yang harus disyukuri ialah kesehatan. 

"Allah masih memberi kesehatan kita hari ini itu nikmat besar harus disyukuri, siapa yang mengajarkan?," tutur UAS saat menyampaikan ceramah di Masjid Al Madina, Parung, Bogor,Jumat (9/8). 

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW, kata UAS, yang pertama kali mengajarkan pada umat Islam untuk tetap bersyukur. Suatu saat, Nabi Muhammad pernah mendapat pertanyaan dari Sahabat. 

"Untuk apa engkau shalat begitu lama ya Rasulullah? Sampai kakimu bengkak, tegak lurus lama dan ayatmu panjang," tanya sahabat kata UAS. 

UAS menjelaskan, sahabat menuturkan, dosamu yang lalu dan sekarang telah diampuni Allah SWT. 

Untuk apalagi, engkau shalat dan begitu lama. UAS mengatakan, Rasullulah kemudian menjawab ingin menjadi hamba Allah yang bersyukur. Jangan sampai, UAS menegaskan, bersyukur hanya dengan berdoa sekali pada Allah. UAS mengatakan teladanilah Rasulullah SAW. 

"Jangan anggap nanyi satu lagu sudah bersyukur, 'Alhmdulilah wasyukurillah' hem hem hem hemmm, selesai," sindir UAS menyanyikan lagu Alhamdulillah ciptaan Opick. Sindiran itupun lantas disambut tertawaw meriah jamaah yang hadir.

UAS mengatakan, mensyukuri nikmat juga seharusnya di terapkan dalam kehidupan, termasuk dalam menunaikan shalat. Dia mengatakan, dalam menjalankan shalat hendaknya mensyukuri dengan cara berjamaah. 

UAS menceritakan kisah Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari untuk menunaikan ibadah shalat. Meskipun dalam keadaan sakit, kata UAS, Hadratussyekh tetap menjalankan shalat berjamaah. 

Di Pesantren Tebu Ireng, UAS menceritakan, suatu ketika Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengalami demam panas. Para santri, lanjut UAS, menyarankan Kiai Hasyim melaksanakan shalat dirumah. Sebab, kondisi badan panas dan usia yang sepuh pastinya mendapat keringan.

“Apa kata Hadratussyekh? Beliau mengatakan ‘Api neraka jauh lebih panas dari pada demam panas yang sedang aku rasakan ini’," ujar UAS menceritakan. 

Begitu besarnya rasa syukur Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari atas nikmat Allah SWT. Akhirnya, para satri membopong Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari utuk menunaikan shalat berjamaah di Masjid.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement