REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Komisi Tinggi Islam (HIC) di Yerusalem, Dewan Wakaf dan Urusan Islam hingga Dewan Tertinggi Fatwa yakni sebuah badan Islam yang berbasis di Yerusalem Timur meminta semua umat Islam untuk menutup sementara masjid di sekitar kota saat pelaksanaan Idul Adha.
Badan-badan Islam itu menyerukan agar umat Islam berbondong-bondong berangkat ke Masjid al-Aqsha untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Selain itu juga untuk merespons kelompok Yahudi yang berupaya mencegah muslim memasuki masjid al-Aqsha.
“Tiga badan Islam dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini menekankan perlunya umat Islam untuk menuju Masjid al-Aqsha pada Ahad nanti, dalam menanggapi panggilan yang dibuat kelompok-kelompok Yahudi, yang dikenal sebagai 'Temple Mount', untuk mencegah Muslim memasuki masjid,” seperti dilansir Kantor Berita Wafa pada Jum'at (9/8).
Beberapa hari lalu ketegangan sempat terjadi di Masjid al-Aqsha setelah sekelompok fanatik Yahudi melakukan ritual menari dan menyanyi Yahudi saat melintasi alun-alun al-Haram as-Syarif atau tempat suci. Hal itu disampaikan langsung pejabat Departemen Wakaf Islam yang juga bertanggung jawab terhadap situs Islam di Yerusalem, Firas Al Dibs.
Kelompok-kelompok agama garis keras Yahudi juga telah meminta pengikut mereka untuk berdatangan dan masuk ke Masjid al-Aqsa pada Ahad nanti. Di mana hari itu merupakan hari libur Idul Adha, salah satu hari libur paling penting dalam Islam yang bertepatan dengan ibadah haji di Makkah.