Sabtu 10 Aug 2019 01:35 WIB

Bea Cukai Resmikan PLB E-Commerce Pertama di Indonesia

Keberadaan PLB E-Commerce juga dapat mendorong ekspor produk UKM.

Red: Satria K Yudha
Peresmian PLB E-Commerce di Jakarta, Jumat (9/8).
Foto: Dok PT Uniair
Peresmian PLB E-Commerce di Jakarta, Jumat (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta meresmikan pusat logistik berikat e-commerce (PLB-e) di Marunda Center Jakarta Utara yang dioperasikan oleh PT Uniair Indotama Cargo.

 

"Layanan PLB-e ini merupakan pertama kalinya di Indonesia sebagai antisipasi maraknya pertumbuhan bisnis e-commerce (perdagangan elektronik)," kata Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai DKI Jakarta, Decy Arifinsjah di Jakarta, Jumat (9/8).

 

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital membuat sistem pengiriman barang menjadi mudah dan cepat, termasuk menyangkut lintas batas kepabeanan, distribusi, serta logistik.

 

Direktur Fasilitasi Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Oentarto Wibowo berharap layanan ini membuat kegiatan niaga daring lintas batas di Indonesia semakin berkembang.

 

Menurut dia fasilitas PLB-e akan membawa dampak ekonomi yang positif, yaitu timbulnya kegiatan ekonomi lainnya dari yang semula hanya menjadi objek dari niaga daring. 

 

“Keberadaan PLB e-commerce pasti akan berdampak pada peningkatan dari sisi penerimaan bea masuk dan pajak, karena adanya transparansi barang-barang yang diimpor ke Indonesia baik dari sisi jumlah, jenis, dan, juga harga. Karena itu pada akhirnya, keberadaan PLB e-commerce ini akan mampu menaikkan dasar penerapan pajak,” papar Oentarto.

 

PLB e-commerce akan menjadi saluran bagi masuknya barang-barang impor yang dijual melalui platform niaga daring secara legal. Sistem perdagangan niaga daring, kata dia, sudah tidak bisa lagi dibendung. Selama ini diduga kuat produk yang dijual melalui e-commerce, masuk ke Indonesia dengan sistem impor borongan.

"Karena itu melalui program Penertiban Impor Beresiko Tinggi (PIBT) yang dicanangkan sejak Juli 2017 oleh DJBC bersama dengan semua instansi penegak hukum, maka pemasukan barang e-commerce dapat lebih terseleksi. Sebab jika tidak diberikan saluran yang baik, akan menimbulkan masalah lain yaitu penyelundupan," ujarnya.

Hadirnya PLB e-commerce  tidak semata-mata bertujuan menarik barang-barang impor yang akan diperjual belikan pada platform niaga daring, tapi juga mendorong ekspor produk-poduk produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia.

 

Presiden Direktur PT Uniair Indotama Cargo Lisa Juliawati mengatakan sebagai perusahaan penyedia fasillitas PLB-e, maka layanan yang diberikan tidak sekedar menggarap semua jenis dokumen ekspor dan impor, tetapi juga penyelesaian administrasi dokumen kepabeanan barang keluar dan masuk di bea cukai, penyediaan gudang penyimpanan barang seluas lebih dari 80 ribu meter persegi, hingga enyediaan truk pengangkut barang sebagai dukungan sistem logistik.

 

Dengan berbekal ketersediaan jaringan dan infrastruktur ini, maka mulai beroperasinya PLB e-commerce ini tidak hanya bertujuan mensejajarkan posisi daya saing Indonesia di mata dunia internasional, namun juga agar para pengusaha dan produsen IKM di Tanah Air yang memiliki produk berkualitas dan setara standar ekspor, lebih banyak lagi yang memanfaatkan platform e-commerce, baik di dalam negeri, maupun ke pasar tujuan ekspor.

 

“Selama ini banyak IKM di Indonesia yang masih kesulitan memasarkan produknya, ataupun mereka perlu mencari bahan baku penunjang yang didapat dari impor untuk mendukung produksinya, namun tidak sanggup melaksanakannya sendiri, karena terbentur skala efisiensi usaha," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement