Sabtu 10 Aug 2019 06:50 WIB

Dispertan Solo Sidak Hewan Kurban

Dispertan menerjunkan 50 orang personel untuk mengecek kesehatan hewan kurban.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Petugas kesehatan hewan memeriksa kondisi kesehatan calon hewan kurban
Foto: Antara/Irfan Anshori
Petugas kesehatan hewan memeriksa kondisi kesehatan calon hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Solo melakukan pengecekan terhadap hewan kurban, Jumat (9/8). Pengecekan dilakukan di lokasi penjualan dan penampungan hewan kurban. 

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Wenny Ekayanti, mengatakan, instansi yang dia pimpin memiliki tim pemeriksaan dan pemantauan kesehatan hewan kurban. Tim tersebut sudah biasa melakukan pengecekan hewan kurban setiap tahun. Total personel sekitar hampir 50 orang yang dibagi lima untuk lima kecamatan. Setiap tim terdapat dokter hewannya. Sejak beberapa hari lalu, tim tersebut mulai bergerak dan sudah melakukan pendataan. 

Baca Juga

"Tujuannya supaya hewan kurban ini tetap sehat. Jadi ASUH aman sehat mutu dan halal, jadi aturan secara teknis maupun syar'i-nya," kata Wenny kepada wartawan di sela-sela pengecekan hewan kurban di Mojosongo, Jebres, Solo. 

Nantinya, jika ditemukan hewan ternak yang sakit, maka akan diobati dulu. Sakit ringan seperti belek akan diobati sampai sembuh baru bisa dilanjutkan untuk dijadikan hewan kurban. Namun, jika sakitnya belum sembuh, maka tidak direkomendasikan menjadi hewan kurban. Hewan yang sehat memiliki suhu tubuh normal antara 34-35 derajat Celsius. Suhu 37 derajat Celsius masih bisa ditoleransi, asalkan tidak sampai di atas 40 derajat Celsius.

"Sementara ini tidak ada temuan. Titik penjualan itu kan awalnya banyak di tepi jalan, sekarang diharapkan sudah mengelompok, jadi kurang dari 50 titik di Solo," imbuhnya.

Nantinya, pada Hari Raya Idul Adha, tim akan melaksanakan pengecekan secara serentak sampai dengan tiga hari tasyrik. Pengecekan dilakukan di semua titik tempat penyembelihan. Dispertan KPP sudah mengantongi data takmir masjid yang melakukan penyembelihan hewan kurban. Kemudian, biasanya penyembelihan di sekolah-sekolah dilaksanakan pada hari-hari tasyrik. 

Pasokan hewan kurban di Solo semuanya berasal dari luar kota. Sebab, di Solo tidak ada peternakan skala besar. "Justru pemeriksaan ini yang pertama ditanyakan dulu syarat-syarat administrasi, ada tidak surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal. Kalau tidak ada, karena sudah kami periksa baru diberikan keterangan sudah diperiksa," ungkap Wenny. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement