REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sedikitnya 28 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Negara Bagian Kerala, India. Bencana itu pun menyebabkan lebih dari 64 ribu warga dievakuasi.
Hujan lebat masih melanda Kerala pada Jumat (9/8). Menurut badan meteorologi setempat, curah hujan mencapai 155 milimeter atau sepuluh kali lebih banyak dari rata-rata.
Terjangan banjir dan cuaca yang tak kunjung kondusif menyebabkan operasi penyelamatan terhambat. Jumlah korban tewas pun diperkirakan akan bertambah.
"Korban bisa naik karena banyak orang masih terjebak di bawah puing-puing," kata seorang pejabat setempat.
Banjir pun menyebabkan Bandara Internasional Cochin yang terletak di sepanjang tepi sungai Periyar ditutup. Penghentian kegiatan operasional bandara diprediksi akan berlangsung hingga Ahad (11/8).
Selain di Kerala, banjir juga melanda Karnataka dan Maharashtra. Setidaknya 40 warga di kedua negara bagian itu telah tewas akibat bencana tersebut. Sedangkan lebih dari 400 ribu warganya terlantar saat sungai meluap.
Menurut para pejabat di sana, saat ini jaringan listrik di ratusan desa dan puluhan kota di Maharashtra serta Karnataka terputus. Departemen cuaca memperkirakan, hujan lebat masih akan melanda Kerala, Maharashtra, dan Karnataka hingga dua hari ke depan.
Kerala diketahui dilanda banjir besar pada Agustus lalu. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas. Sedikitnya lima juta warga menjadi korban bencana tersebut.