Sabtu 10 Aug 2019 16:15 WIB

Cerita Megawati yang Bersikukuh Pilih Kembali Hasto

Megawati menilai partai sedang berada tahapan untuk bisa bergerak cepat.

Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebelum konferensi pers tentang pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku mendapat beragam masukan soal kriteria orang yang akan menduduki jabatan sekjen partainya periode 2019-2024. Namun ia bersikukuh tetap memilih Hasto Kristiyanto.

"Nah ini yang ditunggu, sekjen. Jadi saya mikir, ah si Hasto (Kristiyanto) ini kan bosen juga ya sudah sama saya," kata Megawati dalam pengumuman struktur DPP PDIP 2019-2024, dalam Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Sabtu (10/8).

Baca Juga

Megawati lalu mengatakan ada masukan yang diterimanya bahwa kader hanya bisa satu kali menjabat sebagai sekjen. Namun ia tak mau begitu saja percaya dan menengok kembali anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai.

"Entar dulu, di anggaran dasar/anggaran rumah tangga emang gitu bunyinya? Enggak," ungkap Mega.