REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 48 orang peserta mengikuti pelatihan jurnalistik Republika. Kegiatan yang bertajuk "Pelatihan Jurnalistik Milenial" itu dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (10/8). Ajang yang mayoritasnya diikuti kalangan milenial ini digelar untuk yang keenam kalinya oleh Republika.
Salah seorang peserta, Luthfan (21 Tahun) menuturkan, dunia jurnalistik perlu dipelajari agar anak-anak muda dapat menyaring informasi dengan lebih baik. Menurut dia, informasi yang tersebar di berbagai platform perlu didiseminasi berdasarkan pada fakta.
"Jadi pelatihan ini perlu, dan informasi yang tersebar juga harus berdasarkan pada dasar-dasar jurnalistik," kata Luthfan saat ditemui Republika.co.id, Sabtu (10/8).
Dia menyebut, bagian paling sulit dalam dasar-dasar jurnalistik adalah menentukan paragraf pertama (lead) berita dan keterangan (caption) untuk foto dan video. Dengan adanya pelatihan ini, dirinya dituntut untuk tidak hanya mengenal dasar-dasar jurnalistik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran untuk melakukan pengecekan ulang atas suatu informasi secara keseluruhan.
"Jadi, ke depan enggak bakal langsung menerima informasi mentah. Tapi, kalau penulisan atau dasar jurnalistik lainnya mungkin masih butuh penyesuaian," ujar pengurus salah satu pesantren di Depok itu.
Salah seorang peserta lainnya, Fuad (27), juga mengungkapkan hal senada. Dia mengapresiasi Republika yang telah menggelar pelatihan jurnalistik dengan fokus pada anak-anak milenial.
Menurut Fuad, usai mengikuti pelatihan itu dia merasa, penyaringan informasi yang beredar melalui internet perlu disaring sebelum dibagikan.
"Dunia jurnalistik itu menarik sih, ini juga agak nyambung sama kerjaan," ujar Fuad yang sehari-hari bekerja sebagai guru di salah satu SMP di Depok.
Di tempat yang sama, Redaktur Pelaksana Republika Online Elba Damhuri menjelaskan, masyarakat umum saat ini dituntut untuk menyaring suatu informasi yang diterimanya sebelum membagikannya melalui berbagai platform media sosial.
Menurut dia, adanya pelatihan jurnalistik milenial diharapkan menuai respons positif tak hanya dari peserta, tetapi juga khalayak umum. "Generasi muda perlu memiliki keterampilan untuk mengolah informasi. Dan pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan Republika ini memang bertujuan untuk itu," kata Elba.
Dia menuturkan, minat masyarakat umum, khususnya generasi milenial cukup besar terhadap pelatihan jurnalistik. Dia mengungkapkan, sejak pertama kali digelar, sekitar 90 persen peserta dari tiap pelatihan jurnalistik Republika berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Selama enam kali pelatihan yang sudah dilakukan, minatnya cukup besar dan bahkan kita sampai harus batasi untuk kuotanya," ujar dia.