Sabtu 10 Aug 2019 16:36 WIB

Kemenkominfo Belum Diminta TNI untuk Verifikasi Enzo

Taruna Akmil, Enzo Zens Allie belakangan menjadi perbincangan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Enzo Zens Ellie (18) keturunan Perancis saat menjadi santri di Pesantren Al Bayan, Anyer, Serang.  Santri yang bercita-cita menjadi TNI sejak kecil ini akhirnya lolos dalam seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Foto: Humas Pesantren Al Bayan
Enzo Zens Ellie (18) keturunan Perancis saat menjadi santri di Pesantren Al Bayan, Anyer, Serang. Santri yang bercita-cita menjadi TNI sejak kecil ini akhirnya lolos dalam seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok taruna akademi militer (akmil) Enzo Zens Allie menjadi sorotan publik lantaran adanya kabar terkait dugaan dirinya terlibat dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu mengaku hingga saat ini Menkomifo belum diminta untuk memverifikasi Enzo.

"Kami belum diminta untuk verifikasi, kalau diminta kami baru akan lakukan itu," kata Ferdinandus dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (10/8).

Baca Juga

Ferdinandus menerangkan bahwa persoalan Enzo termasuk urusan khusus dibawah TNI. Sehingga, Kemenkominfo baru akan bergerak untuk membantu apabila diminta oleh TNI.

"Ini kasus khusus, kita kan ingin bagian dari perlindungan data pribadi juga, menelusuri jejak seseorang, artinya permintaan resmi dari Mabes TNI, harus kami lakukan," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi, mengatakan, pihaknya tengah mendalami informasi yang menyebutkan Enzo Zenz Allie merupakan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sisriadi menyebutkan, tanpa adanya isu tersebut, TNI sudah dan terus melakukan penelusuran mental dan ideologi seluruh peserta didik selama mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil).

"Kami TNI sudah mendalami khusus yang ini, khusus masalah ini," ujar Sisriadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/8) lalu.

Dia mengatakan, dalam melakukan perekrutan dan proses mengikuti pendidikan di Akmil, TNI melakukan penelusuran mental dan ideologi. Ketentuan ini berlaku terhadap seluruh peserta didik, bukan hanya Enzo.

Hal tersebut dilakukan karena adanya kemungkinan peserta didik yang tidak tersaring dari sisi mental dan ideologinya pada tahap perekrutan. "Karena di dalam sistem perekrutan waktunya terbatas, sehingga ada kemungkinanlah orang-orang bisa lolos. Tapi, bisa jadi itu menjadi fitnah juga bisa terjadi kan?" terangnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement