REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Suara-suara bernada keraguan pada kapasitas Frank Lampard melatih Chelsea nyaring terdengar. Mantan juru taktik Derby County ini dinilai belum cukup mumpuni membawa timnya bersaing di level elite.
Lampard memahami hal itu. Pada akhirnya ia enggan terbawa perasaan.
"Saya menggunakannya sebagai motivasi. Saya bukan orang yang bodoh. Saya mengerti, mereka mengatakan itu karena kami dilarang melakukan aktivitas pembelian pemain, kemudian ada dua tim yang musim lalu berada jauh di depan," kata legenda hidup Chelsea itu dikutip dari laman resmi klubnya, Ahad (11/8).
Secara tim, para pakar meragukan kualitas Chelsea bersaing di Liga Primer Inggris musim 2019/2020. Lampard menilai hal itu sesuatu yang lumrah.
Namun bukan berarti ia tidak berusaha. Ia menegaskan, segala pendapat orang-orang di luar klub, tidak memengaruhi timnya secara negatif. "Mereka membuat Anda bertekad melakukan pekerjaan Anda sebaik mungkin. Saya tidak keberatan. Saya menyukai tidak dianggap sebagai favorit," ujar Lampard.
Selanjutnya, seputar larangan melakukan aktivitas pembelian pemain. Lampard tak ingin mengeluh soal itu.
Lampard sudah memikirkan solusinya. Ia siap memaksimalkan para pemain senior dan tenaga belia di klub tersebut. "Kami memiliki pemain muda yang sangat bagus dan sekumpulan sosok berpengalaman di puncak karier mereka. Saya ingin membuktikan, saya bisa melakukan pekerjaan ini sebaik mungkin," jelas dia.
Chelsea langsung terlibat dalam big-match pada laga pembuka Liga Primer Inggris. Armada the Blues bertemu Manchester United di Stadion Old Trafford, Ahad (11/8) malam WIB.
Tiga hari berselang, pasukan London Biru bertemu Liverpool pada ajang Piala Super Eropa di Istanbul. "Dua pertandingan yang sulit. Kami harus siap untuk hal itu," ujar Lampard menegaskan.