Ahad 11 Aug 2019 14:35 WIB

Sebanyak 9.000 Jamaah Laksanakan Shalat Id di Bali

Sejumlah instansi dilibatkan dan saling berkoordinasi untuk pelaksanaan Shalat Id ini

Red: Andi Nur Aminah
Umat Islam Bali melaksanakan shalat (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Umat Islam Bali melaksanakan shalat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 9.000 jamaah yang berada di sekitar wilayah Denpasar, mengikuti shalat Idul Adha 10 Dhulhijjah 1440 Hijriah bertempat di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. "Untuk pelaksanaan hari ini kita sudah melibatkan beberapa instansi yang sifatnya berkoordinasi, baik dari keamanaan dan faktor lainnya, dan hari ini dari referensi yang masuk diikuti sekitar 9.000 umat Islam yang berada di wilayah Denpasar dan sekitarnya," kata Ketua Panitia Pelaksana Hari Besar Islam (PHBI) Renon, Bali, Suradi, Ahad, di Denpasar.

Dalam pelaksanaannya, beberapa instansi yang dilibatkan di antaranya jajaran Pemerintah Provinsi Bali, pihak kepolisian di wilayah Denpasar, BPBD Bali, PLN Denpasar dan kepala lingkungan setempat. Selain itu, pihak PHBI Renon juga menyampaikan penerimaan dan penyaluran hewan kurban yang diterima dan disalurkan oleh 16 pihak, yang terdiri atasmasjid, mushala, kelompok pengajian dan ormas Islam. Untuk jumlah kurban kambing yang diterima sebanyak 202 ekor dan 68 ekor sapi.

Baca Juga

Pada shalat id, khatib ustadz H Masrur Makmur La Tonro menjelaskan hal terpenting dalam pelaksanaan Idul Adha ini, secara keseluruhan umat dapat memberi warna dalam peringatan kemerdekaan Indonesia ke-74. Dengan berbagai harapan, baik dengan harapan bangkitnya semangat kerja, lahirnya berbagai kreativitas dan inisiatif yang akan mensejajarkan Indonesia, dengan negara lainnya.

"Utamanya dari segi sumber daya alam, kita sudah mampu, jadi sekarang bagaimana kita memperbaharui sumber daya manusia ini agar mampu dan dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara yang sudah maju," jelasnya.

Ia menambahkan melalui pelaksanaaan Idul Adha ini juga bermakna pembangunan untuk membawa nilai-nilai keagamaan yang bersifat universal di mana pun berada. "Dengan harapan bahwa di mana bumi berpijak di situ langit dijunjung dalam artian untuk selalu membawa nilai-nilai universal yang berguna tidak hanya kepada umat itu sendiri tapi juga secara keseluruhan di mana pun berada," demikian Masrur Makmur La Tonro.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement