REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Pengurus Masjid Raya Sumatra Barat, Yulius Said, mengatakan pihaknya mengusulkan pembangunan tempat penyembelihan hewan permanen di lingkungan masjid tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sumbar.
Sejak masjid yang menjadi ikon Sumbar itu berdiri, memang belum punya tempat penyembelihan hewan permanen. Sehingga Masjid Raya Sumbar tidak menjadi tempat pemotongan hewan kurban secara umum.
"Tadi kita sudah bicarakan hal tersebut dengan Gubernur dan Kadis Peternakan Provinsi, dan insya Allah tempat penyembelihan hewan kurban permanen akan terwujud pada tahun depan," kata Yulius, Ahad (11) usai penyembelihan sapi kurban Presiden RI di Masjid Raya Sumbar.
Setiap tahun Masjid Raya Sumbar memang hanya menyelenggarakan penyembelihan hewan qurban sapi sumbangan presiden RI sebanyak satu ekor seberat 1 ton lebih.
Yulius juga mengatakan, rencana pembuatan tempat penyembelihan parmanen tersebut juga karena antusiasme masyarakat untuk berkurban sangat tinggi di Masjid Raya Sumbar. "Hingga kemarin masih ada masyarakat yang menghubungi kami untuk berkurban di Mesjid ini, namun belum bisa kami terima," ujar Yulius.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno bersama Wakil Gubernur, Nasrul Abit beserta jajarannya pada waktu sama menyerahkan sapi kurban dari Presiden RI, Joko Widodo ke pengurus atau panitia kurban Masjid Raya Sumbar. "Ini merupakan sapi kurban dari Presiden RI, beratnya sekitar 1,2 ton," kata Irwan.
Irwan menyebut sapi kurban dari Presiden merupakan kali kelima yang diberikan ke Masjid Raya Sumbar. Nantinya sapi Presiden ini akan didistribusikan kepada masyarakat sebanyak 750 kantong.
Daging kurban sapi presiden ini sebagian besar akan dibagikan untuk Mesjid dan mushalla di pinggir kota, sisanya untuk warga sekitar Masjid Raya dan warga di tempat lain.