REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Umat Muslim yang berdomisili di daerah timur Kota London, Inggris, melaksanakan shAlat Hari Raya Idul Adha1440 H, yang dilakukan sesuai jadwal mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 11.15 waktu setempat.
Di London, jadwal shalat Id biasanya diatur dalam lima kali ibadah hingga sebelum memasuki shalat Zuhur untuk memberi kesempatan bagi semua Muslim yang memiliki tugas atau kepentingan berbeda-beda.
Misalnya, orang tua yang ingin bergantian melaksanakan shalat agar dapat menjaga anak yang masih dalam pengawasan atau memberikan waktu bagi mereka yangtinggal jauh dari masjid.
Sementara itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) London mengadakan shalat Idul Adha di Haverstock School di Chalk Farm, London Utara, dengan imam dan khotib Prof E Aminudin Aziz, atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London.
Sholat Id di East London Mosque dipimpin Imam Hafizur Rahman yang berasal dari Bangladesh. Sementara khutbah disampaikan dalam bahasa Arab dan Inggris berkisar hubungan antara orang tua dan anak serta silaturahmi antara keluarga.
Shalat Id di timur kota London itu dihadiri Muslim dari berbagai negara, seperti Guinea Bissau, India, Pakistan, dan negara-negara Eropa Timur.
"Shalat di masjid ini selalu menjadi pilihan karena dekat rumah saya yang hanya berjarak 15 menit dengan mobil," ujar Nani, salah satu jamaah asal Indonesia, yang tinggal di daerah timur Kota London.
“Saya merasa berada di kampung sendiri dengan banyak bertemu semua orang Muslim di sini dan setelah itu mencicipi makanan halal yang banyak dijual di sekitar masjid," lanjut nenek dengan dua cucu itu.
Sebagian warga Indonesia ada pula yang melaksanakan sholat Idul Adha di berbagai masjid yang berlokasi di sekitar domisili, seperti dua bersaudara Nizma Agustjik dan Eva Agustjik.
Eva yang tengah berlibur di Inggris sekaligus mengunjungi kakaknya, Nizma, mengikuti shalat Idul Adha di masjid bekas gereja yang berada di Craydon Road, Keston, Bromley county Kent.
“Kami senang dan merasa terharu bisa melaksanakan shalat Idul Adha di masjid yang tidak jauh dari rumah,” ujar Eva.
Nizma yang berdomisili di Inggris, juga menjadi tuan rumah acara silaturahim komunitas Indonesia di daerah Bromley untuk merayakan Idul Adha dan menyajikan sajian khas hari raya, yakni lontong sayur dan opor ayam.
Menurut Nizma, masjid bekas gereja tersebut dibeli komunitas Muslim di daerah Bromley pada Oktober 2014 yang bertujuan mempersatukan warga dari berbagai negara dan budaya yang berbeda.