REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan penerapan penggunaan bahan bakar B30 atau campuran biodiesel sebesar 30 persen masih dalam proses uji coba. Uji coba diperkirakan berlangsung hingga Oktober.
"B30 masih dalam uji coba," ujar Arcandra usai rapat dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (12/8).
Arcandra menyampaikan, rapat tersebut membahas soal sejumlah evaluasi terkait uji coba B30 yang sedang dilakukan. Hasil evaluasi nantinya menjadi dasar bagi pemerintah mengambil keputusan penggunaan B30 ke depan. Arcandra belum bisa menyampaikan apakah B30 akan diterapkan pada tahun ini lantaran masih menunggu hasil uji coba yang berlangsung hingga Oktober mendatang.
"Nanti uji coba berakhir di bulan Oktober, tes masih jalan, sekarang kita masih evaluasi sambil jalan," ucap Arcandra.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan uji jalan (road test) Biodiesel 30 persen (B30) pada kendaraan pada Kamis (13/6). Sejumlah tahapan yang dilalui sebelum B30 akan diterapkan pada kendaraan.
B30 merupakan penggunaan bahan bakar nabati (BBN) sebanyak 30 persen untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pencampuran BBN ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang sudah diterapkan yakni B20.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan uji coba B30 akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sejumlah tahapan yang dilalui sebelum B30 akan diterapkan pada kendaraan. Tahapan itu antara lain B30 akan melalui berbagai macam uji standar internasional yang dikawal berbagai pihak, antara lain Kementerian ESDM, BPPT, Aprobi, Gaikindo, dan Pertamina. Mandatori penggunaan biodiesel telah bergulir sejak 2016 silam.
Dari periode tersebut, produksi dan pemanfaatan biodiesel terus meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi domestik diharapkan meningkat melalui perluasan B20 Non PSO (public service obligation) yang diinstruksikan Presiden medio 2018. Kementerian ESDM mencatat, pada 2018 konsumsi domestik naik 45 persen atau sekitar 3,75 juta kiloliter dibandingkan 2017.
Sebelumnya, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menjelaskan sejak 29 April kemarin sebanyak 11 mobil dan truk milik Gaikindo melalui tahap bongkar mesin. Bongkar mesin ini dilakukan untuk membersihkan mesin mesin agar siap dan capable untuk memakai B30.