Senin 12 Aug 2019 14:07 WIB

Ini Kata Menkominfo Soal Penanganan Konten Asusila

Penanganan konten asusila yang abu-abu masih dipertanyakan pelanggaran asusilanya

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
Foto: Republika/Muhyiddin
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengutamakan pembinaan untuk penanganan konten asusila yang ruang lingkupnya masih "abu-abu". Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pada kegiatan bertajuk "Sarasehan Nasional Penanganan Konten Asusila di Dunia Maya", mengatakan penanganan konten asusila yang abu-abu masih dipertanyakan pelanggaran asusilanya tidak akan efsien kalau dipaksakan dibawa ke ranah hukum.

"Timbul pemikiran orang minta Kemkominfo harus laporkan saja ke kepolisian nanti dicek, konten abu-abu terlambat kalau harus dicek dulu berhari-hari, berminggu-minggu dan baru diputuskan (apakah melanggar asusila atau tidak), masyarakat keburu terpapar," kata dia, Senin (12/8).

Oleh karena itu, menurut dia penanganan konten yang diduga asusila sebaiknya menerapkan langkah pembinaan, seperti yang telah dilakukan pada persoalan konten Kimi Hime.

"Walaupun fokusnya pada pembinaan tapi tidak bisa berlama-lama juga, kalau tidak masalah ya tidak apa-apa, kalau yang pasti asusila langsung dilakukan penindakan," katanya.

Kominfo menerapkan langkah pembinaan ini mengingat konten yang diduga mengandung asusila sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, dan penanganannya pun perlu memikirkan tindakan yang minim kontroversi. Konten asusila bisa saja mendorong seseorang melakukan tindakan melanggar hukum lain, seperti pemerkosaan bahkan pembunuhan.

Sementara saat ini konten apapun bentuknya termasuk asusila, mudah sekali menyebar di dunia maya atau lewat jaringan internet dan diakses oleh publik secara luas. Menurut Menteri Rudiantara jumlah yang mengakses internet di Indonesia sudah mencapai angka sekitar 170 juta jiwa.

"Kebanyakan pengguna internet itu anak-anak dan muda, jadi hindarilah kita memposting konten negatif apalagi diperkirakan melanggar kesusilaan," ujar Menkominfo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement