REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berusaha memberi peringatan dini kepada masyarakat, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah pemukiman dengan risiko tingkat kebakaran yang tinggi di beberapa wilayah di Jakarta. Salah satu pendekatan preventif yaitu pencegahan dengan meningkatkan kesadaran warga.
"Kalau anda nanti melihat rumah memiliki stiker tempat ini berisiko kebakaran, maka masyarakat di sana akan mendorong untuk melakukan koreksi. Karena kalau terjadi kebakaran api tidak pilih-pilih, karena itu nanti kita beri tanda," ungkap Gubernur Anies kepada wartawan, Senin (12/8).
Penandaan kawasan dan rumah-rumah yang berpotensi kebakaran tersebut, kata Anies, di antaranya dikarenakan penggunaan aliran-aliran listrik yang tidak sesuai dan tidak semestinya. Langkahnya, Pemprov DKI, sampai ke tingkat Kelurahan nanti akan melihat rumah-rumah dan kampung-kampung yang potensi tinggi kebakaran tersebut.
"Kampung-kampung atau rumah-rumah itu dari Kelurahan akan diberi tanda, terutama ketika di atasnya ada berseliweran kabel-kabel yang tidak sesuai dengan ketentuan, berpotensi menghasilkan konsleting listrik saluran pendek, itu nanti akan diperbaiki semua," ungkap Anies.
Pihak Kelurahan juga akan melihat kembali tempat-tempat usaha yang berpotensi memunculkan sumber api kebakaran. Anies menjajikan ada ekstra pengamanan. Kalau belum ada tanda pengamanannya, lokasi tersebut akan ditandai tempat berisiko kebakaran dan pemilik diminta melengkapi alat pemadaman.
Tujuannya, kata Anies, agar pemilik tempat tinggal yang memiliki tanda berpotensi tinggi penyebab kebakaran, akan sadar bahwa tempatnya dan wilayah berpotensi kebakaran dan harus diperbaiki bersama. "Karena itu akan kita siapkan pemeriksaan-pemeriksaan dan hingga penandaan kalau berisiko," ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi saat terjadinya kebakara akan ditambah langkah kuratif, dengan penambahan tank-tanki air di kawasan-kawasan tinggi potensi kebakaran, namun memiliki keterbatasan air. Tangki-tangki air tambahan tersebut nantinya menjadi penambah pasokan, bila masyarakat dan petugas pemadam kebakaran mengalami keterbatasan air di lokasi pemadaman.