Senin 12 Aug 2019 14:50 WIB

Cara PHE Tutup Permanen Sumur Penyebab Tumpahan Minyak

PHE ONWJ berhasil mempercepat pengeboran untuk menghentikan gelembung gas

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Mekarjaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Mekarjaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) mengintensifkan pengeboran relief well (sumur YYA-1 RW) untuk bisa secepatnya menghentikan gelembung gas yang terjadi di sekitar sumur YYA-1. Hingga saat ini, pengeboran telah mencapai kedalaman 1.464 meter atau lebih dari 4.000 kaki dari target 2.765 meter atau sekitar 9.000 kaki.

VP Relation PHE ONWJ, Ifki Sukarya menegaskan pengeboran telah dilakukan sejak 1 Agustus 2019. "Pengeboran relief well alias sumur baru (YYA-1RW) untuk menginjeksikan fluida berupa lumpur berat agar sumur YYA-1 bisa ditutup permanen," ujar Ifki di Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga

Saat ini, kata Ifki, pengeboran relief well dilakukan dengan melakukan pemasangan casing dengan diameter 17-1/2. Ifki menjelaskan, PHE ONWJ berhasil mempercepat tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW sebagai upaya menghentikan gelembung gas setelah selama satu minggu melakukan survei untuk menentukan titik sumur dan penempatan rig. Rig ini berdiri sekitar 1 kilometer dari anjungan YY, tempat sumur YYA-1 berada.

Pengeboran sumur telah dimulai jam 14.00 WIB pada Kamis (1/8), atau dua hari lebih cepat dari jadwal semula. Rig Jack Up Soehanah sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada tanggal 27 Juli 2019.

"Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical, sehingga tidak ada waktu tunggu," kata Ifki. 

Begitu juga dengan proses pre load bisa langsung dilakukan begitu Marine Survey Waranty diperoleh. Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal.

Ifki menyampaikan PHE ONWJ menggandeng perusahaan berpengalaman di bidang well control yang telah terbukti sukses menangani hal yang sama antara lain peristiwa di Teluk Meksiko.

"Kendati permasalahan yang saat ini terjadi di PHE ONWJ dalam skala yang jauh lebih kecil, namun untuk memastikan penanganan optimal, kami menggandeng perusahaan lain yang berpengalaman untuk membantu dan melakukan kajian bersama terkait penanganan situasi seperti ini," ucap Ifki. 

Ifki menegaskan PHE ONWJ berupaya optimal menahan tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas dengan melakukan strategi proteksi berlapis di sekitar anjungan dan mengejar, melokalisasi, serta menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement