Senin 12 Aug 2019 14:59 WIB

Pelaku Penembakan Masjid di Norwegia tak Mengaku Bersalah

Pelaku penembakan masjid di Norwegia tidak mau diinterogasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang polisi dan sebuah robot berada di depan Masjid Islamic Center al-Noor di distrik Baerum, Norwegia pascaaksi penembakan pada Sabtu (10/8).
Foto: EPA/Terje Pedersen
Seorang polisi dan sebuah robot berada di depan Masjid Islamic Center al-Noor di distrik Baerum, Norwegia pascaaksi penembakan pada Sabtu (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pelaku penembakan di Masjid Islamic Center al-Noor, Norwegia, tidak mengaku bersalah kepada petugas yang melakukan interogasi. Pengacara pelaku, Unni Fries mengatakan, kliennya menggunakan haknya untuk tidak diinterogasi. 

"Dia menggunakan haknya untuk tidak diinterogasi. Dia tidak mengakui kesalahan apa pun," ujar Fries, Senin (12/8). 

Baca Juga

Pelaku berusia 21 tahun tersebut akan ditahan selama beberapa pekan ke depan. Pada Ahad lalu, polisi sedang menyelidiki apakah pelaku telah melanggar undang-undang anti-terorisme ketika melancarkan tembakan ke Masjid Islamic Center al-Noor. 

Sebelum melakukan aksi penembakan di Masjid Islamic Center al-Noor, pelaku diketahui telah membunuh saudara tirinya yang berusia 17 tahun. Tuduhan pembunuhan itu juga dibantah oleh pelaku. 

Masjid Islamic Cemter al-Noor yang berada di distrik Baerum, Norwegia menjadi sasaran penembakan pada Sabtu (10/8). Polisi menyatakan, pelaku penembakan adalah seorang pria muda berkulit putih.

Polisi menerima laporan penembakan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Penambakan tersebut memakan satu orang korban yakni seorang jamaah masjid berusia 75 tahun. Direktur masjid, Irfan Mushtaq kepada TV2 mengatakan, dirinya tiba di masjid tak lama setelah kejadian penembakan. Aksi pelaku akhirnya bisa dihentikan oleh anggota jamaah masjid sebelum polisi tiba. 

"Pria itu membawa dua senjata seperti senapan dan pistol. Dia mendobrak pintu kaca dan menembakkan tembakan," ujar Mushtaq, dilansir Aljazirah

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengungkapkan rasa simpatinya kepada penembakan masjid tersebut. Dia mengatakan, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya semestinya menjadi tempat yang paling aman. Menurut dia, masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai motif pelaku penembakan.

Juru bicara masjid, Waheed Ahmed mengatakan, ketika serangan terjadi, ada tiga orang yang berada di masjid tersebut. Mereka sedang melakukan persiapan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Diperkirakan masjid itu akan kedatangan 1.000 jamaah pada Idul Adha. Masjid Islamic Center al-Noor telah meningkatkan keamanan pasca serangan penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement