REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Dadang Ginanjar menceritakan, setelah dilakukan pengkajian, pihaknya akan mengoperasikan bus tersebut di dua trayek baru. Pertama, trayek dari Wisma Asri, Bekasi Utara ke Sumber Arta, Pondokgede. Kedua adalah trayek dari Summarecon, Bekasi Utara ke Vida, Bantargebang.
"Setelah kajian, ke-20 bus baru tersebut akan beroperasi di dua trayek, paling lambat, 22 Agustus," ucapnya.
Pemkot Bekasi menerima hibah 21 bus yang dihibahkan ke Pemerintah Kota Bekasi. Bus tersebut berasal dari hibah Kementerian Perhubungan, Desember tahun 2018. Sebelumnya, Bus tersebut berada di tempat penyimpanan sekitar delapan bulan.
Ketika disinggung soal Bus Sekolah, Dadang menjelaskan, pihaknya masih melakukan kajian, khususnya terkait rute strategis untuk siswa sekolah. "Masih dipilih rute yang banyak siswa sekolahnya. Sampai saat ini baru satu bus sekolah itu yang ada di Bekasi," tuturnya.
Kemudian, ketika dikonfirmasikan kepada pihak PDMP, Direktur Utama PDMP, Tubagus Hendra Suherman menyatakan, bus tersebut sebenarnya baru diterima PDMP pada 11 Juni. Bus tersebut baru akan dioperasikan Bulan Agustus karena PDMP perlu menyiapkan infrastruktur penunjang, seperti halte khusus untuk menjangkau pintu bus (sebagaimana halte Tranjakarta).
"Bus itu selalu dirawat, setiap minggunya dicek. Kondisinya berdebu karena memang disimpan di tempat terbuka. Nanti malam, Senin, (12/8), bus akan dipindahkan di pool, di daerah Vida, Bumiwedari, Bantargebang," kata Hendra saat ditemui Republika.co.id di kantor PDMP.
Pada saat yang sama, Kepala Bidang Hukum dan Humas PDMP, Iqbal Daut menjelaskan, pihaknya siap mengoperasikan bus tersebut.
"Beberapa daerah yang menerima bus tersebut ada yang dikembalikan. Tapi Bekasi siap, hanya membutuhkan waktu untuk menyiapkan masalah teknis, ekonomis, dan landasan hukumnya," kata Iqbal.