Senin 12 Aug 2019 16:19 WIB

Emil tak Minat Jadi Menteri dan Ingin Fokus ke Jabar

Keberadaan menteri muda diharapkan bisa memberikan warna baru pembangunan Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden RI Joko Widodo, mulai mencari menteri muda untuk menjabat di kabinet kerja jilid II. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun, menyambut positif hal ini. Menurutnya, ia berdoa siapa pun yang terpilih menjadi menteri mewakili mayoritas populasi Indonesia yakni usia muda.

Ridwan Kamil sendiri, mengaku tak tertarik masuk dalam kabinet kerja Jokowi - Ma'ruf Amin. Karena, saat ini ia ingin fokus membangun Jabar ketimbang menjadi menteri. Padahal, Ridwan Kamil merupakan salah satu pemimpin muda.

Baca Juga

Usai terpilih kembali pada Pilpres 2019, Jokowi menang tengah mencari sosok-sosok muda yang akan mengisi kabinet kerja jilid II. RK sebagai salah satu pemimpin muda tentu bukan tidak mungkin berpeluang jadi kandidat.

"Enggak (minat). Saya ini harus membuktikan dulu sebagai pemimpin Jabar kan baru mulai baru setahun. Saya lagi semangat. Jadi saya fokus di Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (12/8).

Emil mengatakan, ia mendukung keinginan Jokowi mengakomodir menteri muda dalam periode keduanya. Karena, keberadaan menteri muda diharapkan bisa memberikan warna baru dalam percepatan pembangunan di Indonesia.

"Kalau hasil akhir bisa dipercepat dengan menteri yang usia muda karena mobilitasnya lebih giat lebih gesit saya kira saya dukung. Kedewasaan tidak diukur dari umur," paparnya.

Emil menyontohkan, keberadaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq yang baru berusia 26 tahun tersebut. Karena, regenarasi dalam pemerintah juga diperlukan di masa mendatang.

"Yang penting mau senior mau junior kerjanya benar, terukur dan menghasilkan perubahan, bukan soal mengadu-ngadu generasi, seperti di Malaysia menterinya ada yang masih muda dan //single kan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement