REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Polri, dan TNI untuk melakukan pemadaman api di kawasan hutan sejumlah gunung di Pulau Jawa. Tercatat dalam beberapa hari ini, kebakaran hutan terjadi di kawasan Gunung Ciremai di Jawa Barat, Gunung Sumbing di Jawa Tengah, dan Gunung Guntur di Jawa Barat.
"Water bombing jalan terus," ujar Siti usai menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (12/8).
Sepanjang Ahad (11/8) kemarin, jumlah titik api di hutan Gunung Ciremai cenderung bertambah. Kebakaran hutan pertama kali melanda Blok Gua Walet pada ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berjarak sekitar 0,3 kilometer dari puncak Gunung Ciremai, Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Hingga Sabtu (10/8), luas lahan yang sudah terbakar kurang lebih 371 hektare.
Sementara itu, kebakaran hutan di Gunung Sumbing yang masuk wilayah Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah terjadi pada Minggu (11/8) sore. Kawasan yang terbakar berada pada petak 28 RPH Klaseman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Wonosobo, Kesatuan Pengelolaan Hutan Kedu Utara.
Selain titik panas di Pulau Jawa, Siti justru mengaku lebih mengkhawatirkan kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatra. Asap pekat memang mulai mengepung masyarakat yang tinggal di Riau dan Kalimantan Barat.
Berdasarkan data Kementerian LHK, sebaran titik panas di Kalimantan Barat masih tercatat 13 titik dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen. Sedangkan jumlah titik panas di Riau tercatat ada 38 titik, dengan kabupaten terparah adalah Rokan Hilir.
Siti menambahkan, dirinya akan bertolak ke Pekanbaru, Riau pada Senin (12/8) sore ini untuk memantau langsung penanganan asap di sana. Bersama Siti, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ikut terbang ke Riau untuk meninjau pengendalian karhutla.