REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan menyerukan agar Idul Adha dirayakan secara sederhana pada tahun ini, untuk mengekspresikan solidaritas dengan warga Kashmir. Warga Pakistan berkumpul di masjid-masjid untuk melaksanakan salat Idul Adha sekaligus memanjatkan doa bagi warga Kashmir.
Pada Senin (12/8), Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan pemimpin oposisi Bilawal Bhutto Zardari melakukan perjalanan ke Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola oleh Pakistan, untuk melaksanakan shalat Idul Adha di salah satu masjid. Dalam khutbahnya, Qureshi mengatakan, dia sengaja shalat Idul Adha di Muzaffarabad untuk meningkatkan solidaritas dengan warga Kashmir.
"(Saya) datang ke sini untuk mengekspresikan solidaritas Pakistan dengan Anda semua," ujar Qureshi kepada jamaah shalat Idul Adha.
Qureshi mendesak masyarakat internasional untuk memperhatikan kekejaman yang dilakukan oleh India, dan pelanggaran hak asasi manusia di Kashmir. Dia mengatakan, Islamabad sedang berupaya untuk mengangkat masalah Kashmir ke dunia internasional dan menyoroti kekejaman India di wilayah tersebut.
Sementara itu, di selatan kota Karachi, warga setempat memanjatkan doa bagi warga Kashmir usai shalat Idul Adha. Salah satu warga, Mohammad Adnan mengatakan, seluruh warga Pakistan ikut merasakan kesedihan dan kesulitan yang dialami oleh umat Muslim di Kashmir.
"Kami bersama saudara-saudara kami di Kashmir. Kami berbagi rasa sakit dan kesedihan mereka. Hari ini, doa khusus dipersembahkan untuk mereka," ujar Adnan.
Sementara itu, warga Kashmir di wilayah yang dikelola India melaksanakan shalat Idul Adha dengan penjagaan ketat. Pasukan keamanan mengizinkan umat Muslim di daerah tersebut berjalan menuju masjid untuk melakukan ibadah salat Idul Adha. Namun, ada beberapa warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah.
"Hati kami terbakar. India telah melemparkan kita ke zaman kegelapan, tetapi Tuhan ada di pihak kita dan perlawanan kita akan menang," ujar seorang warga Kashmir, Habibullah Bhat (75 tahun).
Usai shalat Idul Adha, ratusan Muslim Kashmir berkumpul di sebuah jalan di Srinagar. Mereka melakukan aksi protes dengan meneriakkan, "Kami menginginkan kebebasan" dan "Pergi India".
Dalam sebuah cicitan di Twitter, polisi Kashmir mengklaim bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha berjalan dengan baik dan aman. Polisi melaporkan, sejauh ini tidak ada insiden kekerasan maupun kerusuhan sealama ibadah berlangsung.
Pada akhir pekan lalu, pemerintah India melonggarkan pembatasan bagi warga Kashmir. Beberapa toko bahan makanan, toko buah, dan apotek dibuka menjelang perayaan Idul Adha. Namun, jaringan komunikasi, televisi, dan internet masih terputus. Seorang diplomat Kementerian Luar Negeri India Vijay Keshav Gokhale mengatakan, jaringan komunikasi secara bertahap akan dipulihkan ketika hukum dan ketertiban sudah berjalan dengan baik.