Senin 12 Aug 2019 17:56 WIB

Water Boombing di Gunung Ciremai Terkendala Cuaca

Water bombing terkendala cuaca, pemadaman manual di hutan Ciremai dilanjutkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Helikopter MI-8 melakukan water bombing untuk pemadaman kebakaran hutan gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Ahad (14/10).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Helikopter MI-8 melakukan water bombing untuk pemadaman kebakaran hutan gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Ciremai lewat water boombing kembali terkendala cuaca, Senin (12/8). Pemadaman manual pun terus dilakukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin menjelaskan, pada Senin (12/8) pukul 06.00 WIB, masih dua titik api menyala di sebelah atas Blok Sanghiyang Ropoh. Setelah pemadaman manual, api teratasi pada 15.00 WIB.

Baca Juga

Namun, berdasarkan pantauan tim dari puncak Gunung Ciremai, hingga pukul 17.00 WIB, masih terdapat satu titik api di sebelah atas Blok Sanghiyang Rangka jalur pendakian Apuy, Kabupaten Majalengka. Saat ini, Tim Apuy yang berjumlah 20 orang, sedang berusaha menanganinya.

‘’Untuk pemadaman dengan heli water boombing terkendala cuaca,’’ ujar Agus, Senin (12/8).

Agus menjelaskan, pada pukul 07.00 WIB, Heli Water Boombing Bell 412SP mulai terbang karena cuaca di Posko Palutungan saat itu cerah berawan. Namun, cuaca di atas puncak Ciremai ternyata tidak memungkinkan untuk pengeboman air.

Untuk itu, lanjut Agus, heli kembali mendarat di helipad Palutungan pada pukul 09.21 WIB. Pengoperasian heli berkapasitas 1.000 liter tersebut rencananya kembali dilakukan Selasa (1/8) pukul 08.00–11.00 WIB. ‘’Itupun jika cuaca memungkinkan heli terbang,’’ kata Agus.

 

Saat ini, pemadaman di titik api menyala terus dilakukan secara manual. Pemadaman manual rencananya dilanjutkan juga Selasa (13/8), dibantu tim pemantau dari puncak Gunung Ciremai dan Tim Dorongan Logistik.

Kebakaran hutan pertama kali diketahui melanda Blok Gua Walet, pada ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang berjarak sekitar 0,3 kilometer dari puncak Gunung Ciremai, Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

‘’Luas lahan yang terbakar saat ini diperkirakan sekitar 371 hektare, yang merupakan habitat Edelweis pada ketinggian 2.600 mdpl – 3.078 mdpl (meter di atas permukaan laut),’’ ujar Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement