Senin 12 Aug 2019 18:04 WIB

Wali Kota Bekasi: ASN Kerja dari Rumah Jadi Tantangan Zaman

Rahmat menjelaskan, wacana tersebut memerlukan perubahan pola pikir masyarakat.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Endro Yuwanto
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi merespon wacana kebijakan aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah. Menurutnya, wacana tersebut adalah tantangan kemajuan zaman. Namun, hal itu masih terlalu dini untuk dilakukan sekarang.

Rahmat menjelaskan, wacana tersebut memerlukan perubahan pola pikir masyarakat. Berdasarkan pengalamannya memimpin Kota Bekasi, ia mengaku, cara kerja konvensional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Wong sekarang aja yang kami lakukan upaya-upaya percepatan, upaya radikalisasi, upaya-upaya simplikasi, masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi," kata Rahmat, Senin (12/8).

Meskipun demikian, Walikota Bekasi yang terpilih kedua kali pada 2018 yang lalu itu mengatakan, digitalisasi adalah tantangan menuju sebuah perubahan besar, khususnya dalam proses layanan masyarakat. "Nah ini juga harus sejalan dengan mindset pemikiran masyarakat kita," ucapnya.

Dengan sinergi tersebut, diharapkan akan tercipta kerja sama saling menguntungkan, khususnya antara pihak yang dilayani dan melayani. "Tapi eranya gak bisa nunggu, jadi harus lebih lari karena yang harus dibangun bukan hanya birokrasinya saja, masyarakatnya juga," jelas Rahmat.

Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) membuka wacana ASN bekerja dari rumah. Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, jumlah ASN yang melek teknologi semakin banyak. Oleh karena itu, proses kerja ASN dapat diubah agar menjadi lebih cepat dan fleksibel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement