REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa untuk tahun ini menambah dua provinsi sebagai wilayah penerima manfaat hewan kurban. Selain itu, negara yang sedang dilanda konflik kemanusiaan juga menjadi titik pendistribusian.
Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, mengatakan, penambahan dua provinsi itu membut total wilayah penerima manfaat kurban dalam negeri tahun ini mencapai 25 provinsi. "Kami juga melakukan penyebaran di berbagai daerah yang terdampak bencana yaitu, Palu, Lombok, Konawe, Banten, dan Halmahera," kata Imam dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8).
Sedangkan untuk luar negeri, ujar Imam, masyarakat penerima manfaat difokuskan di lima negara yang sedang dilanda konflik kemanusian. Yakni, Palestina, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Filipina.
Adapun jumlah hewan kurban yang didistribusikan mencapai 22.300 ekor. 500 ekornya adalah sapi dan selebihnya kambing. Angka ini, ucap Imam, naik sebesar 27 persen dibanding tahun lalu, yang hanya terhimpun 18.558 ekor saja.
"Progress penghimpunan kurban secara nasional hingga siang ini adalah sebesar 20 persen dibanding dengan tahun lalu," ujarnya.
Imam menuturkan, sumber pengadaan hewan kurban Dompet Dhuafa berasal dari mitra yang merupakan hasil pemberdayaan peternak lokal. Mereka, sambung Imam, adalah peternak mandiri setelah melewati tahapan seleksi dan pendampingan oleh tim program Dompet Dhuafa.
Dia menambahkan, pendistribusian tahun ini juga dilakukan dengan menggunakan wadah yang ramah lingkungan. Sehingga bisa mencegah kerusakan lingkungan. "Bahan-bahan wadahnya adalah besek bambu, keranjang bambu, krengsong bambu, daun jati, daun pisang, daun pandan dan lain-lain," kata Imam.