Senin 12 Aug 2019 21:15 WIB

Dompet Dhuafa Salurkan Kurban di 25 Provinsi dan 5 Negara

Jumlah hewan kurban yang didistribusikan mencapai 22.300 ekor.

Rep: Febryan. A/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa telah menghimpun hewan kurban sebanyak 22.300 ekor dari seluruh Indonesia.
Foto: Dok. Domper Dhuafa
Dompet Dhuafa telah menghimpun hewan kurban sebanyak 22.300 ekor dari seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa untuk tahun ini menambah dua provinsi sebagai wilayah penerima manfaat hewan kurban. Selain itu, negara yang sedang dilanda konflik kemanusiaan juga menjadi titik pendistribusian.

Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, mengatakan, penambahan dua provinsi itu membut total wilayah penerima manfaat kurban dalam negeri tahun ini mencapai 25 provinsi. "Kami juga melakukan penyebaran di berbagai daerah yang terdampak bencana yaitu, Palu, Lombok, Konawe, Banten, dan Halmahera," kata Imam dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8).

Baca Juga

Sedangkan untuk luar negeri, ujar Imam, masyarakat penerima manfaat difokuskan di lima negara yang sedang dilanda konflik kemanusian. Yakni, Palestina, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Filipina.

Adapun jumlah hewan kurban yang didistribusikan mencapai 22.300 ekor. 500 ekornya adalah sapi dan selebihnya kambing. Angka ini, ucap Imam, naik sebesar 27 persen dibanding tahun lalu, yang hanya terhimpun 18.558 ekor saja.

"Progress penghimpunan kurban secara nasional hingga siang ini adalah sebesar 20 persen dibanding dengan tahun lalu," ujarnya.

Imam menuturkan, sumber pengadaan hewan kurban Dompet Dhuafa berasal dari mitra yang merupakan hasil pemberdayaan peternak lokal. Mereka, sambung Imam, adalah peternak mandiri setelah melewati tahapan seleksi dan pendampingan oleh tim program Dompet Dhuafa.

Dia menambahkan, pendistribusian tahun ini juga dilakukan dengan menggunakan wadah yang ramah lingkungan. Sehingga bisa mencegah kerusakan lingkungan. "Bahan-bahan wadahnya adalah besek bambu, keranjang bambu, krengsong bambu, daun jati, daun pisang, daun pandan dan lain-lain," kata Imam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement