REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Sebanyak sembilan ekor sapi dikurbankan di Masjid Agung Tasikmalaya pada hari kedua Idul Adha atau Senin (12/8). Daging sapi itu dibagikan kepada sekitar 1.200 warga sekitar yang telah memiliki kupon.
Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Tasikmalaya, Heri Hendriana, mengatakan, jumlah sapi yang dikurbankan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Masih Agung Tasikmalaya hanya memotong lima ekor sapi. "Alhamdulillah tahun ini lebih banyak. Tahun kemarin hanya enam sapi, sekarang sembilan sapi," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (13/8).
Sapi-sapi itu ada yang merupakan milik wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya. Bahkan, ada perkumpulan pengemudi ojek daring yang ikut menitipkan seekor sapi untuk dikurbankan di Masjid Agung Tasikmalaya.
Heri menjelaskan, panitia memang sengaja melakukan pemotongan hewan kurban pada hari kedua Idul Adha. Menurut dia, pada hari pertama umumnya masyarakat sibuk di lingkungannya masing-masing.
Selain itu, waktu hari kedua juga lebih leluasa karena bisa dilakukan sejak pagi hari. "Kan di sini banyak sapinya, jadi enak dari pagi. Memang setiap tahun di Masjid Agung selalu di hari ke dua agar lebih leluasa," kata dia.
Menurut dia, sapi yang dikurbankan di Masjid Agung telah melalui pemeriksaan Dinas Pertanian dan Perikanan. Dia mengakui, sempat ada seekor sapi yang hatinya terdapat cacing. Namun bagian itu sudah dipisahkan dan tidak dibagikan.
Ihwal adanya masyarakat yang tidak mendapat jatah kupon, Heri mengatakan, pendataan sudah dilakukan melalui masing-masing ketua RW di sekitar lingkungan masjid. Namun, jika ada sisa daging kurban, bisa diserahkan kepada masyarakat yang belum memiliki kupon. "Yang menerima diutamakan memang warga lingkungan sekitar. Lalu pesantren dan ustaz," kata dia.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, daging kurban di Masjid Agung Tasikmalaya masih dibagikan menggunakan kantong plastik berwarna putih. Heri mengakui, memang terdapat imbauan dari Gubernur Jawa Barat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan untuk membagikan daging kurban.
Namun, menurut dia, wadah yang paling praktis saat ini adalah plastik. Dia mengaku belum menemukan wadah lain untuk membagikan daging. "Karena pakai besek juga tetap dibawanya pakai plastik. Daun dan tali juga tetap diplastikin. Kita masih cari juga yang baik," kata dia.
Foto: Pembagian daging kurban di Masjid Agung Tasikmaaya, Senin (12/8). Bayu Adji P.