Selasa 13 Aug 2019 09:32 WIB

AS dan Inggris Ingin Segera Buat Kesepakatan Perdagangan

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat berpidato di Manchester, Inggris, Sabtu (27/7).
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat berpidato di Manchester, Inggris, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Amerika Serikat (AS) dan Inggris ingin segera membuat kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan sangat penting bagi AS dan Inggris untuk segera membuat kesepakatan.

"Kami berharap kami dapat bergerak lebih jauh dibandingkan dengan pemerintah sebelumnya," kata Bolton seperti dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (13/8).

Baca Juga

Hal itu ia katakan saat berkunjung ke London dalam rangka menemui Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Pertemuan tingkat tinggi itu juga membahas masalah Iran. Mereka mendiskusikan memanasnya ketegangan di Teluk Persia. 

Pertemuan itu juga menyentuh isu-isu keamanan termasuk apakah Inggris tetap menggunakan Huawei dalam proyek pembangunan jaringan 5G. Tapi Bolton mengatakan isu-isu itu kurang urgensi dibandingkan kesepakatan pasca-Brexit. 

"Pesan yang ingin saya sampaikan tentang Iran dan beberapa isu lainnya yang mana termasuk China, 5G, Huawei, kelompok isu tersebut, presiden (Donald Trump) dan pemerintah AS mengerti dalam beberapa hari kedepan pemerintah Inggris memiliki fokus tunggal dalam isu Brexit," kata Bolton. 

Bolton mengatakan ia sudah mendapat jaminan dari Johnson. Inggris tidak akan mengkompromikan keamanan telekomunikasi jaringan 5G. 

Sebelumnya, ada laporan AS akan membatalkan perjanjian perdagangan bebas, kecuali Inggris membatalkan pajak terhadap raksasa teknologi AS dalam kesepakatan pasca-Brexit. 

"Kami memiliki komitmen yang kuat dalam memperdalam Hubungan Khusus AS-Inggris dan berkerja sama untuk mengatasi isu-isu keamanan global," kata Bolton. 

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober mendatang. Johnson memastikan Brexit akan terlaksana dengan atau tanpa kesepakatan. Lalu Inggris dapat membuat perjanjian perdagangan bebas dengan negara mana pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement