Selasa 13 Aug 2019 13:22 WIB

Anies Apresiasi Kemlu Amankan Tim Renang di KJRI Hong Kong

Tim renang DKI sempat terjebak di bandara Hong Kong saat demonstrasi besar terjadi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Penumpang terjebak di Bandara Internasional Hong Kong akibat aksi protes, Senin (12/8).
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Penumpang terjebak di Bandara Internasional Hong Kong akibat aksi protes, Senin (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan terima kasih dan apresiasi langkah cepat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengamankan tim renang DKI yang sempat terjebak di bandara Hong Kong saat demonstrasi besar-besaran terjadi di negara itu.

Anies mengatakan tim renang DKI terbang ke Hong Kong untuk melakukan pelatihan sejak tanggal 6 sampai 12 Agustus. Seharusnya mereka pada 12 Agustus sudah bisa pulang ke tanah air. Namun karena ada demostrasi besar-besaran di Hong Kong rencana pulang mereka tertunda. Apalagi bandara Hong Kong tidak beroperasi normal.

 

"Jadi memang sempat tertahan, namun saat ini tim renang DKI tidak berada di airport lagi, sudah berada di kantor KJRI di Hong Kong, kondisinya aman dan sehat," ungkap Anies kepada wartawan di Balaikota, Selasa (13/8).

Para perenang DKI tersebt, saat ini menunggu kepastian dibukanya kembali bandara Hong Kong. Apabila bandara segera bisa dibuka dan beroperasi normal, mereka akan langsung diterbangkan pulang ke tanah air menggunakan Garuda.

"Jadi mereka sudah tidak di airport lagi, KJRI merespon sangat cepat dan saya mengapresiasi kemenlu yang responsif dan mereka akan dipercepat kembali menggunakan pesawat garuda yang pesawat awal," terangnya.

Apabila tidak ada kendala pembukaan kembali airport Hong Kong, Anies memperkirakan mereka akan berangkat pada 14 Agustus. Mereka akan segera diterbangkan dengan penerbangan pertama Garuda Indonesia dari Hong Kong ke Indonesia.

Sebelumnya tim Renang DKI Jakarta sempat terjebak di Bandara International Hong Kong. Mereka gagal pulang ke Indonesia akibat pembatalan seluruh jadwal penerbangan yang merupakan dampak dari aksi unjuk rasa warga sipil yang semakin parah hingga menduduki salah satu bandara tersibuk di dunia tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement