REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala tim Red Bull F1, Christian Horner mengatakan, Max Verstappen sudah menjadi barometer kesuksesan Red Bull di ajang F1 dalam paruh pertam musim ini. Hal tersebut tak lepas dari moncernya penampilan pembalap 21 tahun itu selama paruh musim.
Oleh karena itu, kata Horner, Verstappen sulit ditandingi oleh rekan satu timnya, Pierre Gasly. Penampilan Gasly berbanding terbalik dengan pencapaian Verstappen yang sudah dua kali meraih gelar juara musim ini.
Sementara, pencapaian terbaik Gasly musim ini yaitu finis pada posisi P4 dan kini berada pada urutan keenam di klasemen dengan koleksi 63 poin. Jarak poin Gasly dengan Verstappen terpaut 118 poin.
Horner bersimpati kepada Gasly atas performanya di GP Hungaria beberapa waktu lalu. Pasalnya, ia finis pada posisi keenam di saat Verstappen sukses naik podium pada urutan kedua dan bersaing ketat dengan Lewis Hamilton sejak awal balapan.
"Saya pikir ini sangat sulit. Jika Anda melawan Verstappen saat ini, bagi saya bisa dibilang dia adalah pembalap yang paling bugar di grid. Itu barometer yang sangat besar bagi driver mana pun untuk naik dan diukur," kata Horner, dikutip dari Crash, Senin (12/8).
Horner berpandapat seorang pembalap selalu ingin mengukur kekuatannya dengan pembalap yang lebih hebat. Saat ini, menurut dia, Gasly bisa menjadikan Verstappen sebagai tolok ukur.
Kendati demikian, Horner mengatakan tak punya rencana mengganti Gasly pada pertengahan musim. Horner hanya mengatakan Gasly harus segera mengambil poin lebih banyak jika ingin bersaing dengan Ferrari.
Verstappen memang menjadi pembalap yang mencetak banyak poin untuk Red Bull musim ini. Horner mengatakan, Verstappen telah jadi pembalap dengan standar yang sangat tinggi.
Dalam beberapa balapan terakhir, Verstappen menunjukkan performanya yang luar biasa. "Dia dalam kondisi sangat baik dan mudah-mudahan dapat melanjutkan performanya seusai liburan musim panas. Dia pasti memberikan level yang sangat tinggi," jelas Horner.