REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Pemkab Kuningan bersiaga menghadapi bencana kekeringan. Penyaluran air bersih pun telah dilakukan ke sejumlah desa yang membutuhkannya.
"Sudah siaga kekeringan, tapi belum (tahap) darurat (kekeringan)," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, kepada Republika.co.id, Selasa (13/8).
Agus menyebutkan, pada musim kemarau tahun ini, kekurangan air bersih melanda sejumlah desa di Kabupaten Kuningan. Pendistribusian bantuan air bersih pun terus dilakukan.
Sepanjang 9-12 Agustus 2019, pendistribusian air bersih dilakukan untuk warga Dusun Suka Asih Desa Cihanjaro sebanyak 15 ribu liter. Selain itu, air bersih juga dibagikan kepada warga di Dusun Sukamenak Desa Simpay Jaya Kecamatan Karangkancana, Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana dan Desa Cileuya Kecamatan Cimahi, masing-masing 5.000 liter.
"Jadi dari 9-12 Agustus itu penyaluran air bersih mencapai 30 ribu liter," kata Agus.
Sebelumnya, pendistribusian air bersih juga dilakukan untuk masyarakat Desa Jambugeulis Kecamatan Cigandamekar, Desa Sukarasa Kecamatan Darma, Desa Cileuya dan Desa Cimahi Kecamatan Cimahi, Desa Sukasari, Cihanjaro dan Simpayjaya Kecamatan Karangkancana. Selain distribusi air bersih dengan menggunakan mobil tangki, upaya penanganan kekeringan juga diupayakan melalui fasiitasi pembuatan sumur gali jet pump di Desa Simpayjaya dan Sukasari Kecamatan Karangkancana, serta Desa Cimahi dan Cileuya Kecamatan Cimahi.
Sekda Kabupaten Kuningan, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian BPBD Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengungkapkan, dalam mengatasi kekurangan air di sejumlah daerah, dibutuhkan sinkronisasi dan koordinasi secara terpadu. "Semua sektor diharapkan bisa melaksanakan upaya penangan kekeringan," ujar Dian, saat memimpin Rapat Kordinasi Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan, di Ruang Purbawisesa Setda Kabupaten Kuningan, Jumat (2/8).