Selasa 13 Aug 2019 15:12 WIB

Herry Optimistis Ganda Putra Raih Gelar di Kejuaraan Dunia

Kevin/Marcus yang sejak tahun 2015 berpasangan, belum pernah meraih gelar itu.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih ganda putra Indonesia Herry IP (kedua kanan atas) duduk di tribun stadion saat menyaksikan partai final nomor ganda putra antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih ganda putra Indonesia Herry IP (kedua kanan atas) duduk di tribun stadion saat menyaksikan partai final nomor ganda putra antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor ganda putra masih menjadi andalan Indonesia untuk menjadi jawara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis (World Championships) 2019. Pasangan nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, diharapkan mampu menduduki podium tertinggi turnamen yang berlangsung di St Jakobshalle, Basel, Swiss pada 19-25 Agustus tersebut.

Mendapat tantangan tersebut, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengaku optimistis. Meski ia tak menampik adanya kekecewaan terhadap hasil pengundian kali ini. Sebab tiga ganda putra Indonesia, yaitu Kevin/Marcus, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, harus saling berhadapan di paruh undian atas. Sementara, Berry Angriawan/Hardianto bertarung sendiri di paruh undian bawah.

“Seperti biasa ganda putra selalu ditargetkan juara. Buat saya itu tantangan, tapi buat pemain jangan dijadikan beban. Melihat hasil draw menutup kemungkinan Indonesia buat all Indonesian final, seperti di Indonesia Open dan Japan Open. Karena ada tiga pasangan kumpul di undian atas. Undiannya memang sedikit kurang bagus buat kami. Tapi pemain Jepang dan China juga sama, mereka kumpul di undian bawah semua,” kata Herry dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/8).

Herry tetap berharap anak asuhnya bisa merebut gelar. Ia selalu optimistis karena di dua kejuaraan besar terakhir, ganda putra Indonesia bisa meraih gelar. "Saya sebagai pelatih harus optimistis,” jelas dia.

Pada Indonesia Open dan Japan Open 2019 lalu, final ganda putra mempertemukan Kevin/Marcus dengan Hendra/Ahsan. Kedua gelar tersebut akhirnya dikantongi oleh duet Kevin/Marcus. Namun kali ini, jika keduanya berhasil melewati lawan-lawannya, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan akan bertemu lebih awal di babak semifinal.

Melihat kiprah di Kejuaraan Dunia sebelumnya, sejauh ini Hendra/Ahsan sudah dua kali berhasil menjadi juara dunia, yaitu pada 2013 dan 2015. Sementara Kevin/Marcus sejak tahun 2015 berpasangan, belum bisa meraih gelar tersebut. Untuk itu, Herry IP berharap Kevin/Marcus mampu mengontrol emosi saat bertanding di lapangan.

Herry tak ingin rasa penasaran tersebut menjadi boomerang bagi Kevin/Marcus. "Salah satunya harus kontrol emosi mereka. Emosi ingin juara. Karena ini kan merupakan kejuaraan penting yang belum mereka raih," katanya menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement