REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Pembalap Ducati Andrea Dovizioso menegaskan ia belum ingin menyerah mengejar gelar juara MotoGP 2019, usai menang di GP Austria. Walaupun, ia mengakui itu akan menjadi tugas yang super berat untuk bisa mengalahkan tim Repsol Honda.
Dovi menang dramatis saat menaklukkan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, di tikungan terakhir untuk merebut posisi pertama di Red Bull Ring. Kemenangan tersebut merupakan yang pertama untuknya sejak laga pembuka di Qatar dan memangkas jarak menjadi 58 poin dengan pembalap Repsol Honda tersebut.
"Perebutan gelar itu masih terbuka karena masih banyak balapan,'' ujar Dovi dikutip dari Crash, Selasa (13/8).
Meskipun, lanjut Dovi, kemenangan di Red Bull Ring tidak mengubah masa depan karena Marquez menunjukkan potensinya dalam banyak balapan. Marquez, kata Dovi, lebih kompetitif dibandingkan tahun lalu. Sehingga ia menilai pembalap asal Spanyol tersebut akan tetap kuat di setiap trek. ''Saya pikir (mendapat gelar) sangat, sangat sulit. Tapi kami terus bekerja mengembangkan motor dan bekerja keras membuat motor lebih baik,'' jelas dia.
Pembalap berusia 33 tahun itu bertekad untuk terus menjaga asa juara. Karena dengan menunggangi Ducati GP19, ia mampu menyaingi beringasnya Honda RC213V saat berada di lintasan balap.
Dovi beberapa kali meminta Ducati untuk memberikan pengembangan demi memperbaiki motornya saat berbelok dan performa kecepatan saat menikung. Hal itu dirasa pembalap asal Italia tersebut menjadi salah satu kelemahan yang membuat rivalnya unggul. ''Pendekatan kami adalah harus jadi lebih baik, meskipun itu belum cukup mengalahkannya (Marquez). Tapi kemenangan ini memberi kami banyak energi untuk ke depan,'' tegas dia.